Meski Mahal, Warga Bengkulu Tetap Buru Jengkol  

Reporter

Rabu, 10 Juni 2015 11:53 WIB

Jengkol. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bengkulu - Harga jengkol yang selangit ternyata tidak menyurutkan minat pembeli. Sebagian masyarakat Bengkulu rela menguras kantong lebih dalam demi dapat menikmati makanan berbahan jengkol. Padahal harga jengkol kini mencapai Rp 45 ribu per kilogram, jauh lebih tinggi ketimbang harga ayam sebesar Rp 34 ribu per kilogram.

"Gulai ayam semakin enak kalau dicampur dengan jengkol," kata Endang, 32 tahun, pembeli di Pasar Panorama, Kota Bengkulu, saat ditemui sedang berbelanja pada Rabu, 10 Juni 2015.

Desma, pedagang jengkol Pasar Panorama, menuturkan dagangannya selalu habis kendati kini harganya selangit. Hanya saja, kelangkaan komoditas ini membuat pendapatannya berkurang.

"Padahal yang cari banyak. Jika ada, pasti dibeli. Tapi, karena tidak ada stok, apa yang mau kita jual," ucap Desma saat ditemui, Rabu.

Menurut dia, saat ini bukan musim jengkol, sehingga para pedagang kesulitan mendapatkan stok. Jika ada stok dari daerah, biasanya jengkol-jengkol tersebut langsung dibawa ke Jakarta.

Desma berujar, untuk mendapatkan satu karung jengkol saat ini susah. Kalaupun ada, harganya sangat mahal. Meski begitu, dia tetap membeli untuk memenuhi permintaan para pelanggannya yang sebagian besar adalah rumah makan. Untuk jengkol tua dijual seharga Rp 45 ribu per kilogram, sementara jengkol muda Rp 30 ribu per kilogram.

Pemilik rumah makan yang menjadi pelanggan Desma, Rudianto, mengaku jengkol adalah salah satu menu favorit di rumah makannya. Maka, sekali pun harganya mahal, dia selalu berusaha menyajikan menu gulai jengkol atau sambal jengkol.

"Bila harga jengkol sedang mahal seperti ini, biasanya saya mencampurnya dengan bahan lain, seperti sambal jengkol saya tambah dengan tempe atau kentang," kata Rudi.

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita terkait

Jokowi: Saatnya Pangan Menjadi Panglima, Bukan Politik..  

7 September 2017

Jokowi: Saatnya Pangan Menjadi Panglima, Bukan Politik..  

Jokowi menegaskan, negara mudah ditundukkan karena ke depan bukan politik lagi yang jadi penglima, mungkin bukan hukum lagi yang jadi panglima.

Baca Selengkapnya

Polri Bentuk Satgas Pangan untuk Selidiki Adanya Permainan Harga

3 Mei 2017

Polri Bentuk Satgas Pangan untuk Selidiki Adanya Permainan Harga

Satgas ada di tiap Polda, dipimpin Direktorat Reserse Kriminal Khusus.

Baca Selengkapnya

Hari Pangan Dunia, Stop Bergantung Makanan Impor  

16 Oktober 2016

Hari Pangan Dunia, Stop Bergantung Makanan Impor  

Solidaritas Perempuan kampanyekan makanan lokal seperti keripik rumput laut, tiwul, ketela rambat rebus, dan gembili rebus.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Ingin Rakyat Aman Pangan  

28 Januari 2016

Presiden Jokowi Ingin Rakyat Aman Pangan  

Presiden Joko Widoodo menyoroti harga pangan yang semakin naik.

Baca Selengkapnya

Dituding Tak Akurat, Menteri Amran Ingin Benahi Data Pangan  

27 November 2015

Dituding Tak Akurat, Menteri Amran Ingin Benahi Data Pangan  

Menteri Pertanian Amran Sulaiman berencana memperbaiki data pangan yang dituding tak akurat.

Baca Selengkapnya

Indonesia Luncurkan Zero Hunger Challenge Pada Hari Pangan

17 Oktober 2015

Indonesia Luncurkan Zero Hunger Challenge Pada Hari Pangan

Ini gerakan global untuk meniadakan kelaparan, kata Menteri Amran, dan sesuai agenda Nawa Cita.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Darmin Hadapi Kartel Pangan  

24 Agustus 2015

Ini Strategi Darmin Hadapi Kartel Pangan  

Darmin Nasution membeberkan dua cara untuk menghalau kartel pangan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

BI Minta Pemerintah Awasi Stok 6 Komoditas Pangan  

18 Agustus 2015

BI Minta Pemerintah Awasi Stok 6 Komoditas Pangan  

Ketersediaan stok enam komoditas itu berpengaruh terhadap laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Ikut Fokus Masalah Pangan, Luhut Minta Suasana Tenang

13 Agustus 2015

Ikut Fokus Masalah Pangan, Luhut Minta Suasana Tenang

Luhut mengatakan, masalah pangan ini ada kaitannya antara ekonomi dan keamanan.

Baca Selengkapnya

Bulog Pangkas Rantai Distribusi Pangan  

23 Juni 2015

Bulog Pangkas Rantai Distribusi Pangan  

Pemerintah akan memperbaiki tata niaga dari petani ke pengepul hingga pedagang.

Baca Selengkapnya