Pembukaan, IHSG Langsung Longsor di 4.900  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 9 Juni 2015 10:03 WIB

Petugas mengamati layar pergerakan IHSG usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pada perdagangan preopening, IHSG naik 20,318 poin (0,48%) ke level 4.294,495. Sedangkan Indeks LQ45 menguat 5,232 poin (0,74%) ke level 716,367. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Selasa pagi, 9 Juni 2015, langsung anjlok 101 poin atau lebih dari 2 persen dan menyentuh level 4.913 dibanding penutupan kemarin. Tren penurunan itu berlanjut setelah kemarin IHSG ditutup anjlok 85,5 poin atau 1,68 persen menjadi 5.014,99 dibanding penutupan akhir pekan lalu.

Wakil Presiden Ekuitas Pasar Modal PT Mandiri Sekuritas Fath Aliansyah Budiman mengatakan tren penurunan itu terjadi akibat makin turunnya minat investor di pasar saham. “Dari sisi psikologis, sejauh ini kami melihat volume perdagangan yang turun di bawah rata-rata dari pekan lalu mengindikasikan berkurangnya minat terhadap pasar saham,” ujarnya dalam analisisnya, 9 Juni 2015.

Anjloknya level IHSG tersebut sudah menyentuh level di bawah angka psikologis 5.000. Sepanjang tahun ini IHSG sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni di level 5.523 pada 7 April 2015.

Menurut Fath, jika hari ini IHSG ditutup jauh di bawah garis rata-rata 200 hari (moving average 200). Garis pergerakan rata-rata 200 ini akan menjadi garis resisten jangka menengah dan panjang serta menjadi batasan serta resistensi jika terjadi pembalikan arah teknikal (technical rebound). Level 5.000 akan menjadi support psikologis untuk IHSG dalam beberapa hari ke depan. “Jika level 5.000 berhasil ditembus, support selanjutnya berada pada kisaran 4.880. Kami melihat peluangnya untuk berada di bawah level 5.000 sangat besar,” ucapnya.

Analis PT Asjaya Indosurya, William Surya Wijaya, menyatakan penurunan indeks kemarin terjadi karena investor jangka menengah sedang mengatur ulang portofolio mereka. Penurunan indeks juga disebabkan oleh lemahnya nilai tukar rupiah menjelang Ramadan. “Tapi potensi menguat juga masih besar,” katanya.

Menurut Kepala Riset Panin Sekuritas Purwoko Sartono, tren koreksi IHSG berpotensi berlanjut karena pertimbangan spekulasi percepatan penaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Rate). Imbal hasil Fed Rate, yang lebih menarik, membuat sebagian investor asing mulai bersiap mengalihkan portofolio mereka dari aset-aset berisiko. "Karena Fed Rate, aksi jual asing berpotensi berlanjut," katanya.

Proyeksi itu mempertimbangkan data pertumbuhan tenaga kerja AS (non-farm payrolls) terbaru yang naik signifikan menjadi 280 ribu pekerja. Angka itu menunjukkan kinerja pemulihan ekonomi AS telah berjalan konsisten, sehingga membuat pasar yakin kenaikan Fed Rate hanya tinggal menunggu waktu.

ANDI RUSLI | MEGEL JEKSON | ABDUL MALIK

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya