TEMPO.CO, Jakarta - Yunani menunda pembayaran utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) yang jatuh tempo pada hari ini setelah Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras menuntut perubahan atas persyaratan berat yang ditetapkan oleh kreditor internasional.
Pemerintah Yunani mengatakan akan menggabungkan semua empat tunggakan yang jatuh tempo pada pada Jumat, 5 Juni 2015, menjadi satu pembayaran saja pada akhir bulan. Dengan demikian, maka pembayaran pada 30 Juni mendatang akan mencapai sekitar 1,6 miliar euro, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat, 5 Juni 2015.
Prosedur seperti itu, yang dimungkinkan berdasarkan peraturan IMF, terakhir kali digunakan oleh pemerintah Zambia sekitar 30 tahun lalu.
Perdana Menteri Alexis Tsipras sedang berupaya mencapai kesepakatan dengan IMF untuk mencairkan dana bantuan sebelum Yunani kehabisan dana. Sebagian kalangan menilai langkah tersebut diambil Yunani sebagai taktik berunding untuk memberi tekanan kepada para kreditor internasional dalam upaya mengatasi krisis utang negara tersebut.
Kemarin Tsipras mengatakan kesepakatan dengan para kreditor internasional telah ada di depan mata.
Perundingan tingkat tinggi direncanakan akan digelar kembali hari ini meski Tsipras tampaknya harus memberi penjelasan ke parlemen Yunani daripada kembali berunding ke Brussels.
BISNIS.COM
Berita terkait
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaDampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen
54 hari lalu
Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.
Baca SelengkapnyaProfil Shehbaz Sharif, Dua Kali Pemenang Posisi Perdana Menteri Pakistan
59 hari lalu
Shehbaz Sharif, yang kembali menjabat perdana menteri Pakistan untuk kedua kali, telah memainkan peran penting dalam menyatukan koalisi yang berbeda.
Baca SelengkapnyaSetelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil
59 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.
Baca SelengkapnyaShehbaz Sharif Terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan untuk Kedua Kali
59 hari lalu
Shehbaz Sharif mengalahkan Omar Ayub dan kembali menduduki posisi Perdana Menteri Pakistan yang ditinggalkannya pada Agustus tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPartai Independen Dukungan Imran Khan Raih Suara Terbanyak dalam Pemilu Pakistan
12 Februari 2024
Hasil akhir pemilu Pakistan menempatkan partai independen, dukungan mantan PM Imran Khan yang dipenjara, memimpin dengan 93 dari 264 kursi.
Baca SelengkapnyaPemilu Pakistan Diganggu ISIS, Lima Polisi Tewas di Hari Pemungutan Suara
8 Februari 2024
ISIS mengganggu pemilu Pakistan, sedikitnya lima polisi tewas dalam serangan militan ketika negara itu melakukan pemungutan suara.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 5,2 Persen di 2024, Ini Sebabnya
7 Februari 2024
Kementerian Keuangan memperrkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kuat pada 2024. Apa sebabnya?
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dorong Pendanaan Berkelanjutan untuk Atasi Perubahan Iklim
29 Januari 2024
Indonesia turut mengalami dampak dari perubahan iklim ekstrem, Sri Mulyani bilang, pendanaan berkelanjutan bisa menjadi jawaban untuk mengatasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaMandiri Sekuritas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,1 Persen Tahun Ini, Apa Saja Faktor Pendorongnya?
29 Januari 2024
Mandiri Sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,1 persen pada 2024. Apa sebabnya?
Baca Selengkapnya