Dunia Terapkan Pelabuhan Pintar, Indonesia Kapan?  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 3 Juni 2015 07:30 WIB

Pelabuhan Hamburg. ship-technology.com

TEMPO.CO, Jakarta - Operator pelabuhan dari 90 negara membicarakan tentang pelabuhan pintar (smartport) dalam konferensi ke-29 Asosiasi Pelabuhan dan Dermaga Internasional (IAPH) di Hamburg, Jerman, dari 1-5 Juni 2015.

Pelabuhan-pelabuhan besar dunia, seperti pelabuhan Hamburg, Rotterdam di Belanda, dan Los Angeles di Amerika Serikat menjadi contoh bagaimana mereka telah menerapkan konsep pelabuhan pintar di bidang energi, teknologi komunikasi, dan sistem logistik.

"Bagi Jerman, smartport sangat penting untuk menggerakkan industri agar lebih efisien dan bisa menyumbang pertumbuhan ekonomi," kata Enak Ferlemann Mdb, Parliamentary State Secretary pada Kementerian Transportasi dan Pengembangan Kota pemerintah federal, di acara pembukaan konferensi, Selasa, 2 Juni.

Pelabuhan pintar merupakan sebuah sistem manajemen pengelolaan pelabuhan berbasis teknologi informasi (IT), menerapkan interkonektivitas logistik, memanfaatkan energi terbarukan, dan mengelola pelabuhan secara berkelanjutan. Penerapan sistem ini akan berdampak pada lalu lintas logistik yang jauh lebih efisien, murah, ramah lingkungan, dan lebih menguntungkan.

Pelabuhan Hamburg yang dikenal sebagai pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Eropa, misalnya, saat ini menggunakan energi angin dan tenaga surya untuk mencukupi kebutuhan energi listrik pelabuhan. Pelabuhan yang memiliki luas 7.200 hektare ini disebut sebagai gateway to the world karena menjadi hub bagi alur perdagangan berbagai komoditi dunia.

Pelabuhan Bremen dan Bremerhaven yang merupakan pelabuhan terpenting kedua di Jerman dalam hal perdagangan juga telah menerapkan energi terbarukan untuk menggerakkan seluruh aktivitas pelabuhan mereka. Kedua pelabuhan itu mendayagunakan energi angin.

Sylvia Arifin, Konsul Jenderal RI di Hamburg, bercerita, ketika mengunjungi Bremerhaven beberapa waktu lalu, ia melihat pelabuhan di barat Hamburg itu sudah terintegrasi dengan moda transportasi kereta api. "Dengan sistem saling terkoneksi seperti itu, komoditi bisa dengan cepat keluar dari pelabuhan," ujarnya. "Bayangkan, dalam satu jam barang bisa keluar dari pelabuhan."

Di Hamburg pula, kata Menteri Ekonomi, Transportasi, dan Inovasi Hamburg Frank Horch, ekologi dan pembangunan berkelanjutan menjadi prinsip utama pengelolaan pelabuhan. "Perlindungan terhadap lingkungan hidup menjadi standar dari pengelolaan pelabuhan kami," kata Horch. "Jadi, smarport merupakan jawaban bagi masa depan kota kami," kata Horch menekankan.

Jika Jerman dan negara-negara maju lainnya telah menerapkan pelabuhan pintar, bagaimana dengan Indonesia? "Kita mesti belajar banyak dan mau mengisi kepala dengan pengetahuan penting tentang bagaimana mengefisienkan logistik di pelabuhan," kata R.J. Lino, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).

Lino bercerita, pelabuhan di Indonesia bukannya belum pernah melangkah menerapkan sistem pelabuhan pintar. Pelindo II, misalnya, pernah membeli software yang bisa mengintegrasikan sistem komunikasi seluruh pelabuhan dan dermaga dari Microsoft. Jika peranti lunak berharga mahal itu dipakai bersama-sama, maka solusi atas masalah seluruh pelabuhan di Indonesia akan lebih mudah ditemukan. Pemerintah pun bisa memanfaatkannya untuk memperbaiki sistem pengawasan pelabuhan.

Tapi ternyata investasi tersebut tak cukup termanfaatkan lantaran setiap operator pelabuhan dan instansi pemerintah berkukuh menggunakan sistem komunikasi masing-masing. "Kunci penting smartport itu interkonektivitas. Tapi kalau semua punya mau masing-masing ya nggak bakal jalan," katanya.

Menurut Lino, problem besar pelabuhan di Indonesia ada pada sistem logistik. Untuk mendapatkan izin keluar barang dari pelabuhan saja, misalnya, sang pemilik barang harus mengurus ke banyak pintu. Memang Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan agar pengurusan izin keluar masuk barang berada dalam satu atap. "Tapi masih ada 16 instansi di bawah 7 kementerian yang harus mereka lewati, meski di atap yang sama. Itu kan sama sekali tak efisien," kata Lino.

Jika masalah izin saja begitu kusut, kapan negeri yang bercita-cita menjadi poros maritim dunia itu bisa memiliki pelabuhan modern dan canggih dengan lalu lintas kapal, barang, pengisian bahan bakar, hingga urusan administrasi cukup dipantau melalui sabak digital atau telepon pintar?

YOS RIZAL (HAMBURG)

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

10 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

16 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

17 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

17 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

18 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

18 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

18 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

19 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

21 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

22 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya