Rancangan Sepatu Yongki Komaladi Raih 2 Penghargaan di Cina  

Reporter

Selasa, 2 Juni 2015 10:14 WIB

Pengrajin mengelem alas sepatu wanita di industri rumahan di Ciomas, Bogor, 21 Mei 2015. Industri rumahan ini juga melayani pesanan dari beberapa merek sepatu terkenal di Indonesia seperti Fladeo, Sophie Martin, Yongki Komaladi. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Perancang sepatu Yongki Komaladi berhasil meraih dua penghargaan dalam Kompetisi Desain Sepatu Internasional (International Footwear Design Competition/IFDC) ketujuh di Guangzhou, Cina, pada 1-3 Juni 2015.

"Ini kebanggaan tersendiri bagi saya dan bagi Indonesia," kata Yongki dalam obrolan melalui saluran telepon dengan Antara di Beijing, Senin malam, 1 Juni 2015.

Perancang sepatu kelahiran 8 Agustus tersebut meraih penghargaan untuk kategori sepatu anak dan sepatu santai wanita. "Ada sekitar 20 model sepatu yang saya tampilkan. Dua puluh model tersebut merupakan hasil seleksi dari sekian karya di Jakarta dan Surabaya," ujar Yongki.

Mantan model tersebut menambahkan, dalam kompetisi itu, tidak ada tema khusus bagi setiap karya yang dilombakan. "Secara umum saja, yakni transformasi globalisasi," ucapnya.

Yongki menuturkan apa yang diraihnya membuktikan rancangan putra Indonesia tidak kalah oleh rancangan negara lain.

"Era pasar bebas tidak mungkin kita hindari. Dan untuk menghadapinya, perlu inovasi yang terus menerus dalam setiap apa pun yang kita rancang, apakah itu sepatu, tas, dan pakaian," katanya.

Yongki menambahkan, Indonesia memiliki beragam budaya yang dapat menjadi sumber inspirasi dalam berkarya dan sumber inovasi yang akan dikembangkan dalam sebuah rancangan, termasuk sepatu. "Itu modal sangat besar, dan jelas, desain kita itu original. Tidak seperti beberapa negara yang hanya mengembangkan produk dengan motif meniru karya lain," ujarnya.

Pria yang mengawali kariernya dari merancang sepatu pria tersebut optimistis produk Indonesia mampu bersaing dengan produk negara lain, asal didukung komitmen kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah, serta optimisme dari pengusaha bersangkutan untuk terus berinovasi dan berkreasi.

"Globalisasi, pasar bebas, pasti ada nilai positif dan negatifnya, tergantung bagaimana kita menyikapinya," tutur Yongki.

Sementara itu, Konsulat Jenderal RI di Guangzhou, Ratu Silvy Gayatri, mengatakan pihaknya senantiasa berupaya memperkenalkan dan mempromosikan produk kreatif dan produk lain dari Indonesia.

"Di Cina, khususnya Guangzhou, banyak sekali kegiatan promosi dan pameran dagang yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk semakin memperkenalkan produknya, sekaligus melihat peluang untuk melakukan penetrasi pasar Tiongkok yang besar," ujarnya.

Ratu Silvy menambahkan, "Semua memang tergantung kita menyikapi dinamika yang terjadi dalam perekonomian dunia, perlu peran semua pihak, baik pemerintah maupun pengusaha."

Soal produk Indonesia di Guangzhou, dia menuturkan masih didominasi makanan atau kuliner.

ANTARA

Berita terkait

Ribuan Pekerja di Industri Sepatu Tangerang Kena PHK, Faktanya?

4 Februari 2023

Ribuan Pekerja di Industri Sepatu Tangerang Kena PHK, Faktanya?

Ribuan pekerja di industri sepatu Tangerang, Banten terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Selengkapnya

Diminta Zulkifli Hasan Bangun Pabrik di Lampung, Bos Nike: Masih Banyak Tantangan

14 September 2022

Diminta Zulkifli Hasan Bangun Pabrik di Lampung, Bos Nike: Masih Banyak Tantangan

Managing Director Nike Indonesia, Joseph Warren menanggapi permintaan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk membangun pabrik di Lampung.

Baca Selengkapnya

UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

14 November 2019

UMK Terlalu Berat, Industri Sepatu Banten Relokasi ke Jateng

Tak mampu bertahan karena UMK yang dinilai terlalu tinggi, 25 industri sepatu Banten merelokasi usahanya ke berbagai daerah di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

4 November 2019

Investor Taiwan Jajaki Bisnis Industri Alas Kaki di Indonesia

Kehadiran investor baru memungkinkan produsen alas kaki nasional untuk bersaing dengan Vietnam guna merebut pangsa global.

Baca Selengkapnya

Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

21 Juni 2019

Tren Sneaker, Industri Sepatu Diprediksi Tumbuh 5 Persen

Sneaker merupakan salah satu jenis sepatu yang banyak diproduksi industri sepatu di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Wow, Produksi Industri Sepatu Nasional Sampai 1,4 Miliar Pasang

7 April 2019

Wow, Produksi Industri Sepatu Nasional Sampai 1,4 Miliar Pasang

Pada 2018, industri sepatu di Indonesia mencatat jumlah produksi hingga 1,41 miliar pasang.

Baca Selengkapnya

Meski Sedang Tren Sneakers, Pria Tetap Memerlukan Sepatu Kulit

21 Agustus 2017

Meski Sedang Tren Sneakers, Pria Tetap Memerlukan Sepatu Kulit

Co Founder Bro.do, Yukka Harlanda yakin bahwa sepatu kulit tetap akan digemari kaum pria, meskipun kini tengah tren sepatu jenis sneakers.

Baca Selengkapnya

Co-Founder Bro.do: Sepatu Made In Indonesia Bisa Nomor Satu

21 Agustus 2017

Co-Founder Bro.do: Sepatu Made In Indonesia Bisa Nomor Satu

Saban tahun, ratusan ribu pasang sepatu berbahan kulit dari
Cibaduyut, Bandung, itu laris dipesan konsumen.

Baca Selengkapnya

Pilah-Pilih Sepatu Luar Ruang Serbaguna

19 Juni 2017

Pilah-Pilih Sepatu Luar Ruang Serbaguna

Tak sedikit para pria yang menginginkan sepatu luar ruang yang lebih santai dan dapat digunakan untuk semuanya

Baca Selengkapnya

Sepatu Kets Apple Ini Dilelang Mulai Rp 195 Juta

8 Juni 2017

Sepatu Kets Apple Ini Dilelang Mulai Rp 195 Juta

Heritage Auctions mengatakan perkiraan angka terjualnya sepatu kets produksi Apple tersebut adalah 30.000 dolar AS atau sekitar Rp 450 juta.

Baca Selengkapnya