Izin Usaha Hutan Dicabut Karena Konflik Berlarut-Larut

Reporter

Minggu, 31 Mei 2015 23:40 WIB

Pemandang kebun teh dan hutan saat di pagi hari di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Bogor, Jawa Barat, (11/10). Kawasan yang dilindungi ini tersimpan sejumlah keindahan seperti air terjun, sungai, kebun teh dan aneka satwa liar. Tempo/Fardi Bestari

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memberikan sanksi kepada perusahaan di sektor kehutanan yang belum menyelesaikan konflik sosial dengan masyarakat sekitarnya.


Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan sanksi yang ditetapkan merupakan sanksi administratif. Namun, pencabutan izin usaha juga dimungkinkan dalam kondisi tertentu.


“Kalau ada konflik di sana, ya perusahan harus selesaikan. Kalau perusahan belum lakukan itu ya kita kasih sanksi saja. Kalau sudah kena tiga kali bisa pencabutan,” katanya akhir pekan ini.


Penentuan sanksi ini menyusul adanya kebijakan penetapan 20% lahan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA) dan Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) untuk diterapkan pola kemitraan sebagai salah satu langkah untuk menyelesaikan persoalan tersebut.


Ketentuan 20% kemitraan dikeluarkan melalui Peraturan Menteri LHK No. P.12/Menlhk-II/2015 tentang Pembangunan Hutan Tanaman Industri yang diteken pada akhir Maret lalu. Peraturan ini sejalan dengan RPJMN 2015-2019 yang menetapkan 12,7 juta hektare lahan dialokasikan pemanfaatannya untuk masyarakat.


Advertising
Advertising

Bambang mengatakan selama ini di lapangan, konflik sosial masih kerap terjadi, seperti perambahan hutan oleh masyarakat dan lain-lain.


“Pemerintah hadir hanya berikan alokasi di lahan hutan agar jangan ribut, kalau memang ada pemegang izin ayo kemitraan, tapi kalau masyarakat ngotot itu hutan adat perlu dibuktikan, kalau memang bisa, mereka jagain hurtan adatnya sendiri,” ujarnya.


BISNIS.COM

Berita terkait

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

23 Januari 2024

Rimbawan Muda: Debat Cawapres Gagal Elaborasi Partisipasi Masyarakat Adat

Debat cawapres 2024 kedua dinilai Rimbawan Muda Indonesia (RMI) gagal memahami aspek tata kelola kehutanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

30 Oktober 2017

Targetkan 12 Juta Hektar Hutan Sosial, Ini Tantangan Jokowi

Siti Nurbaya mengatakan ada berbagai alasan kenapa mengejar target 12,7 juta hektar hutan sosial sesuai Nawa Cita bukanlah kerja yang ringan.

Baca Selengkapnya

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

23 Agustus 2017

KLHK Akan Mengelola Hutan dengan Wirausaha

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar upaya itu tetap mengacu pada prinsip pembangunan dan kelestarian.

Baca Selengkapnya

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

16 Agustus 2017

Walhi: Tak Heran Harimau Sering Masuk Kampung, Sebabnya...

WALHI menyoroti tumpang tindih kebijakan kawasan hutan dan aktivitas pertambangan berikut dampaknya bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

2 Agustus 2017

Jokowi Tegur KLHK: Pengelolaan Hutan Jangan Berorientasi Proyek  

Jokowi ingin pengelolaan hutan dilakukan dengan menerapkan terobosan sehingga bisa mendukung perekonomian warga sekitar dan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

9 Juli 2017

Menteri Sofyan Akan Surati KLHK Soal Izin Pinjam Pakai Hutan  

Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai di Riau terhambat kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

26 Maret 2017

Menebang Pohon di Hutan, Petani di Cilacap Ditangkap Polisi

Sudjana berkukuh penebangan yang ia lakukan legal.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

25 Maret 2017

Pemerintah Serahkan Konsesi PT LUM untuk Warga Kepulauan Meranti

Kementrian LHK menyerahkan konsesi PT Lestari Unggul Makmur seluas 10.390 ha ke warga Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Baca Selengkapnya

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

25 Maret 2017

Tolak Konsep Hutan Adat, Kalimantan Selatan Terapkan Hutan Desa

Konsep ini diyakini bisa menekan konflik lahan di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

25 Maret 2017

Beda Kebiasaan, Kalimantan Selatan Kesulitan Tetapkan Hutan Adat  

Menurut Hanif, warga adat Kalimantan Selatan biasa berladang berpindah secara pribadi.

Baca Selengkapnya