TEMPO.CO, Padang - Duta Besar Swiss untuk Indonesia Yvonne Baumann mengaku kagum dengan makanan khas Sumatera Barat alias masakan Padang. Dia juga kagum dengan keindahan alam di Sumatera Barat.
"Cuacanya sejuk. Arsitektur rumah adat (rumah gadang) bagus. Makanannya enak," ujarnya saat mengikuti tur diplomasi di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Jumat, 29 Mei 2015.
Yvonne berjanji akan kembali ke Sumatera Barat dengan membawa keluarganya. Dia mengatakan negaranya tertarik berinvestasi di Sumatera Barat, terutama di sektor pariwisata dan pertanian. "Saya akan tawarkan potensi investasi di Indonesia, terutama di Sumatera Barat, ke investor di negara saya. Khusus di bidang pariwisata dan pertanian," katanya.
Sebanyak 16 duta besar, lima wakil duta besar, dan sejumlah diplomat dari 24 negara sahabat mengikuti tur diplomasi di Sumatera Barat, Jumat, 29 Mei 2015. Mereka melihat potensi pariwisata dan geothermal di daerah tersebut.
Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Al Busyara Basnur mengatakan ini adalah kesempatan baik bagi pemerintah daerah untuk menyampaikan potensi di daerah tersebut ke calon investor. Selain itu, bisa menjalin hubungan kerja sama dengan negara-negara sahabat. "Diharapkan ada follow up-nya setelah ini. Hasil nyata berguna langsung untuk daerah," ujarnya di Bandara Internasional Minangkabau, Kabupaten Padang Pariaman, Jumat, 29 Mei 2015.
Para duta besar yang datang ke Sumatera Barat itu berasal dari Bulgaria, Kroasia, Lao PDR, Firlandia, Irak, Yordania, Libia, Meksiko, Papua New Gueniea, Peru, Solomon Island, Sudan, Swiss dan Ukraina.
ANDRI EL FARUQI (PADANG)
Berita terkait
Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun
1 hari lalu
Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaJokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat
1 hari lalu
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.
Baca SelengkapnyaPencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor
1 hari lalu
Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.
Baca SelengkapnyaPertamina Hulu Energi dan ExxonMobil Kerja Sama Penangkapan dan Penyimpanan Karbon di IPA CONVEX ke-38
2 hari lalu
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menjajaki kerja sama dengan ExxonMobil Indonesia melalui pengembangan Asri Basin Project CCS Hub.
Baca SelengkapnyaPemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar
2 hari lalu
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.
Baca SelengkapnyaTerkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS
3 hari lalu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.
Baca SelengkapnyaRI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel
3 hari lalu
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama
Baca SelengkapnyaAXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023
4 hari lalu
AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.
Baca SelengkapnyaJokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi
4 hari lalu
Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap
Baca SelengkapnyaSatgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024
4 hari lalu
Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.
Baca Selengkapnya