TEMPO.CO, London - Menteri Keuangan Amerika Serikat, Jack Lew, membantah bahwa pemerintah Negeri Abang Sam menghalang-halangi didirikannya Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB). Dia menjamin AS tidak menghalangi Inggris dan negara-negara lain yang merupakan mitra tradisional AS untuk bergabung dalam bank infrastruktur yang digagas Cina tersebut. Inggris tercatat sudah turut menyetorkan modal ke dalam AIIB.
“Kami ingin AIIB sukses mengingat kebutuhan infrastruktur yang begitu besar di Asia. Maka itu kami hanya mengingatkan bahwa AIIB harus memilki standar tata kelola yang tinggi agar misinya untuk kepentingan bersama,” ujar Lew ketika berbicara di kampus London School of Economics, London, Rabu, 27 Mei waktu setempat.
Lew menyarankan agar AIIB nantinya bisa berkolaborasi dengan Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Bank Dunia dalam melakukan pembiayaan infrastruktur. Sebab dengan cara itu, maka ADB dan Bank Dunia bisa berbagi pengalaman dengan AIIB.
Berbicara di depan sekitar 100 tamu undangan yang berasal dari kalangan eksekufif, akademisi, wartawan , pegawai negeri inggris dan mahasiswa, Lew juga menegaskan dukungannya terhadap upaya Cina yang mendorong penggunaan yuan ke dalam special drawing right (SDR) atau aset cadangan khusus Dana Moneter Internasional (IMF).
Rencana Cina itu telah mendapatkan dukungan dari negara-negara G7, namun banyak kalangan menilai AS terlalu berhati-hati dalam memberikan dukungan. “Kami mendukung usaha Cina dalam melakukan reformasi, membuka perekonomiannya dan menerapkan sistem mata uang yang lebih fleksibel dan bebas. Tentu saja kami berharap Cina nantinya dapat memenuhi standar teknis berdasarkan review IMF,” Lew menambahkan.
Meski begitu, Lew tidak bersedia menjawab ketika ditanya kapan mata uang yuan bisa masuk dalam cadangan mata uang IMF.
Pada 31 Maret lalu merupakan batas akhir bagi negara yang ingin mengajukan diri menjadi anggota AIIB yang digagas Cina. Hingga tenggat waktu, 30 negara sudah dipastikan bergabung dalam keanggotaan AIIB. Lembaga kreditur internasional yang berfokus pada pembiayaan infrastruktur ini bersifat terbuka dan negara mana pun bisa bergabung. Meskipun sudah tenggat waktu, negara yang masih tertarik bisa bergabung sebagai anggota biasa.
Pada Rabu 1 April 2015, dalam nota kesepahaman (MoU) pembentukan AIIB telah disepakati modal dasar sebesar US$ 100 miliar dan modal disetor US$ 20 miliar. Kantor pusat AIIB berada di Beijing untuk menghormati Cina sebagai penggagas bank infrastruktur ini.
VISHNU JUWONO (LONDON)
Berita terkait
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI
13 jam lalu
Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.
Baca SelengkapnyaKepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM
21 jam lalu
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.
Baca SelengkapnyaSamuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu
1 hari lalu
IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Regional Surabaya Buka Lowongan Kerja, Fresh Graduate Bisa Lamar
1 hari lalu
Bank BRI membuka rekrutmen Brilian Banking Officer Program (BPOP) Batch 2 tahun 2024 periode 15-22 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaSejak Akhir 2023, OJK Blokir 5.000 Rekening yang Terlibat Judi Online
5 hari lalu
OJK memblokir ribuan rekening yang berhubungan dengan judi online.
Baca SelengkapnyaMengenal Fitch Ratings dan BBB yang Diraih Bank Mandiri untuk Peningkatan Peringkat
7 hari lalu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan kenaikan peringkat pada level BBB dari lembaga internasional, Fitch Ratings. Apa artinya?
Baca SelengkapnyaHilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
19 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
19 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
28 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
28 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya