TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, kemungkinan beras plastik adalah hasil dari selundupan. Musababnya, pemerintah belum mengeluarkan izin impor resmi.
"Jadi di luar benar tidaknya ada beras plastik, diduga masuk dari jalur tak resmi," ujar Amran di Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa 26 Mei 2015. Karena itu, Amran meminta Direktorat Jendral Bea Cukai Kementerian Keuangan untuk lebih memperketat pengawasan. Sedangkan kepastian adanya beras plastik menunggu hasil pemeriksaan laboratorium kepolisian.
Pihak Direktorat Jenderal Bea Cukai menyatakan sudah berperan aktif melakukan penyelidikan terkait beras plastik. Salah satu caranya adalah kembali menelisik rekam jejak penyelundupan beras di pesisir Sumatra.
"Ada banyak kemungkinan, belum tentu juga hasil selundupan," ujar Kepala Subdirektorat Humas Direktorat Jenderal Bea Cukai, Limanseto kepada Tempo, Jumat lalu, 22 Mei 2015.
Menurut dia, beras palsu tersebut juga bisa saja berasal dari dalam negeri sepenuhnya ataupun mengoplos beras selundupan dengan beras plastik dari dalam negeri.
Isu beras plastik kemungkinan akan surut. Musababnya Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan hasil uji laboratorium dari Puslabfor Bareskrim Mabes Polri dan laboratorium BPOM terhadap sampel beras yang diduga dicampur dengan plastik di Bekasi, Jawa Barat, dinyatakan tidak terbukti. Artinya, kata Badrodin, tidak ditemukan adanya senyawa plastik dalam beras itu.
"Pemeriksaan di laboratoirum forensik, BPOM dan Kementerian Perdagangan negatif, tidak ditemukan adanya unsur plastik dalam beras itu," kata Badrodin di Kantor Presiden, Selasa, 26 Mei 2015. "Kami sudah memeriksa dua kali dari sampel yang diuji juga oleh Succofindo."
ANDI RUSLI | REZA ADITYA
Berita terkait
Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
3 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
4 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
5 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
5 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar
5 hari lalu
Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaEks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri
9 hari lalu
Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaUsut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan
26 hari lalu
KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaMentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja
26 hari lalu
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menanggapi imbauan Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman agar Bulog membeli gabah langsung petani.
Baca SelengkapnyaUsai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab
29 hari lalu
Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi
Baca SelengkapnyaKPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat
29 hari lalu
KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.
Baca Selengkapnya