Multifinance Syariah: Pembiayaan Baru Capai Rp85 Miliar

Reporter

Jumat, 22 Mei 2015 07:36 WIB

Asuransi Astra Syariah

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan multifinance syariah mencatatkan pertumbuhan pembiayaan baru pada kuartal I/2015 meskipun outstanding pembiayaan syariah menurun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.



Yulian Ma’mun, Corporate Secretary PT Citra Tirta Mulia (Citifin Multifinance Syariah) mengatakan pembiayaan baru perusahaannya dalam tiga bulan pertama mencapai Rp85 miliar atau naik 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.


Menurut Yulian, kenaikan kinerja ditopang oleh ekstensifikasi marketing meskipun industri pembiayaan syariah tengah lesu setelah keringanan uang muka produk syariah dicabut pada 2013 lalu.


“Trennya agak membaik pada tiga bulan pertama ini. Salah satunya mungkin karena kontribusi marketing kami,” katanya seperti dikutip Bisnis, (21/5/2015).


Yulian mengatakan komposisi pembiayaan kendaraan roda empat bekas masih mendominasi sebesar 90% sedangkan 10% sisanya disumbang oleh pembiayaan melalui grup.


Sampai akhir tahun, Citifin Finance menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan baru hingga Rp500 miliar. Sampai kuartal I/2015, penyaluran baru mencapai 17% dari target tahunan,


“Sampai April kami sudah dapat Rp105 miliar. Di depan masih ada momen lebaran dan rencana OJK untuk menurunkan uang muka syariah (loan to value) akan membantu. Terlebih kondisi politik tahun ini sudah lebih baik,” katanya


Imam Pribadi, Direktur Utama PT Al-Ijarah Indonesia Finance (Alif Finance) mengatakan pembiayaan baru mencapai Rp105 miliar pada kuartal I/2015 atau meningkat 20% dibandingkan tahun lalu.


“Kalau pada April ini, new booking naik sampai 36%,” ujarnya.


Pada tahun ini, Imam mengatakan pihaknya fokus menggarap kredit ritel kepada usaha mikro kecil menengah (UMKM/SME) dan mengedepankan pembiayaan untuk kendaraan roda empat.


Otoritas Jasa Keuangan mencatat piutang pembiayaan syariah tergelincir 22,17% menjadi Rp15,092 triliun dari sebelumnya Rp 19,39 triliun pada kuartal I/2014.


Piutang jenis murahabah neto masih mendominasi seluruh bentuk bagi hasil sebesar 15,090 triliun pada kuartal I/2015. Tahun lalu, piutang ini berkontribusi 100% dalam industri multifinance syariah.


Meskipun posisi outstanding turun, sejumlah multifinance syariah mengalami kenaikan pembiayaan baru antara 20-25% pada kuartal I/2015 ini.


Sampai saat ini, OJK mencatat terdapat 3 perusahaan pembiayaan full syariah dan 41 unit usaha syariah dengan jumlah asset mencapai Rp19,6 triliun pada kuartal I/2015.


Berita terkait

BRI Finance Bidik Aset Rp 10 Triliun Pada 2024, Multifinance Terancam Pemilu dan Inflasi

17 Januari 2024

BRI Finance Bidik Aset Rp 10 Triliun Pada 2024, Multifinance Terancam Pemilu dan Inflasi

BRI Finance membukukan aset Rp 9 triliun pada 2023. Multifinance terancam pemilu, suku bunga tinggi dan inflasi.

Baca Selengkapnya

Beban Berlipat Akibat Pembiayaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

28 Juni 2023

Beban Berlipat Akibat Pembiayaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Badan Pemeriksa Keuangan mendapati sejumlah masalah dalam pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

BNI Multifinance Bandung Dilaporkan Mencuri Truk Tronton, Polisi: Diproses dan Didalami

19 April 2023

BNI Multifinance Bandung Dilaporkan Mencuri Truk Tronton, Polisi: Diproses dan Didalami

Penyidik tengah mendalami laporan dugaan pencurian truk tronton dengan terlapor Pemimpin Point of Sales Bandung PT BNI Multifinance, Euis Kustini.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Pembiayaan MotionCredit, Kemitraan Baru Pos Indonesia dan MNC Finance

19 Agustus 2022

Aplikasi Pembiayaan MotionCredit, Kemitraan Baru Pos Indonesia dan MNC Finance

Pos Indonesia memiliki jaringan terluas dan tersebar di penjuru Nusantara

Baca Selengkapnya

Leasing Milik Sandiaga Uno Dapat Utang Luar Negeri Rp 3,7 Triliun, Digunakan untuk Apa?

26 Juli 2022

Leasing Milik Sandiaga Uno Dapat Utang Luar Negeri Rp 3,7 Triliun, Digunakan untuk Apa?

Multifinance milik PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk yaitu PT JACCS MPM Finance Indonesia (MPM Finance) mendapat utang sindikasi asing US$ 250 juta.

Baca Selengkapnya

Lembaga Pembiayaan Jadi Salah Satu Faktor Penentu Pertumbuhan Industri Otomotif

4 Juli 2022

Lembaga Pembiayaan Jadi Salah Satu Faktor Penentu Pertumbuhan Industri Otomotif

Peran industri multifinance diyakini kian penting dalam pertumbuhan industri otomotif. Tahun 2021, pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor mencapai

Baca Selengkapnya

Resmi, OJK Larang Multifinance Beli Saham untuk Keperluan Jangka Pendek

17 Juni 2022

Resmi, OJK Larang Multifinance Beli Saham untuk Keperluan Jangka Pendek

OJK resmi melarang perusahaan pembiayaan atau multifinance untuk membeli saham untuk keperluan jangka pendek. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

OJK Resmi Cabut Izin Usaha Multifinance Amanah Finance

10 Juni 2022

OJK Resmi Cabut Izin Usaha Multifinance Amanah Finance

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi mencabut izin usaha PT Amanah Finance. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Bos Adira Finance Hafid Hadeli Ditunjuk Jadi Wadirut Danamon

8 Maret 2022

Bos Adira Finance Hafid Hadeli Ditunjuk Jadi Wadirut Danamon

Hafid Hadeli akan resmi bergabung dengan Danamon sebagai Wakil Direktur Utama dan bertanggung jawab atas bisnis consumer.

Baca Selengkapnya

OJK Perpanjang Stimulus untuk Lembaga Keuangan Non-Bank hingga April 2023

7 Januari 2022

OJK Perpanjang Stimulus untuk Lembaga Keuangan Non-Bank hingga April 2023

OJK memperpanjang kebijakan stimulus antisipasi dampak pandemi Covid-19 bagi sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) sampai 2023.

Baca Selengkapnya