TEMPO.CO, Jakarta - Lagi-lagi Cina disebut sumber produk berbahaya. Sebelumnya, Cina dituding memproduksi mainan beracun mengandung zat pewarna berbahaya. Lain waktu Cina memproduksi susu tercemar. Kali ini, label Cina disebut-sebut memproduksi beras plastik. (Baca: Disperindag Jabar Usut Temuan Beras Plastik)
Harian Singapura, The Straits Times, menyebutkan bahwa peredaran beras plastik bukan kali ini saja. Pada 2011 di Taiyuan, kota di Provinsi Shaanxi, pernah kedapatan memproduksi beras sintetis atau beras plastik secara massal.
Beras plastik lebih berbahaya karena dikonsumsi lebih banyak dan sering. Menurut The Straits Times, kelompok masyarakat miskin di Kamboja dan Vietnam lebih banyak membeli beras plastik. Serbuan beras plastik juga ditemukan di Bekasi. (Baca pula: Kemendag-Bareskrim Selidiki Peredaran Beras Plastik)
Anggota DPR, Teguh Juwarno, menyebut peredaran beras plastik di Bekasi sebagai teror pangan. Dalam Rapat Paripurna DPR ke-29, ia meminta pemerintah segera mengusut dan menangkap pengedar beras plastik ini. "Pelaku, importir, dan produsen harus diadili sebagai pelaku teror."
Produsen di Negeri Tirai Bambu itu, menurut The Straits Times, membuat beras plastik dengan mencampurnya bersama makanan lain sehingga terkesan layaknya beras biasa. Bahan beras plastik yang bisa menipu di lidah ketika dicoba pertama kali adalah kentang dan ubi jalar. (Simak: Beras Palsu Asal Cina Ancam Riau)
Supaya mirip seperti wujud beras, bahan-bahan itu dicampur dengan resin. Resin sejatinya bahan kimia yang biasa menjadi bahan dasar membuat plastik. Bila dikonsumsi berlebihan, menurut situs Badan Kesehatan Dunia (WHO), dapat menyebabkan kanker pada organ pencernaan.
Kandungan resin pada beras menambah panjang makanan berbahaya yang beredar dalam daftar Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan, yaitu boraks, formalin, dan zat pewarna. (Baca pula: Depok Angkat Tangan Awasi Beras Plastik)
EVAN PDAT | STRAIT TIMES | PDAT DIOLAH
Berita terkait
Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras
26 Februari 2024
Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.
Baca SelengkapnyaPakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik
13 Oktober 2023
Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.
Baca SelengkapnyaHeboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul
11 Oktober 2023
Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.
Baca SelengkapnyaPolres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos
30 September 2020
Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial
Baca SelengkapnyaHeboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos
23 September 2020
Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.
Baca SelengkapnyaViral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti
29 Agustus 2017
Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.
Baca SelengkapnyaTip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia
15 Mei 2016
Chef Yanuar Demi dari Crowne Plaza Hotel Bandung berbagi tip agar beras bersih dari zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaBenda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera
2 Oktober 2015
Benda mencurigakan yang berada di dalam kantong plastik berwarna merah telah diidentifikasi tim Gegana Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaBeras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama
27 Juni 2015
Beras ini sebenarnya adalah beras non organik bermerk Burung Dara yang berasal dari Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBeras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya
31 Mei 2015
Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim sampel beras tersebut ke Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor.
Baca Selengkapnya