Budak Benjina Utang ke Warga, dari Bir hingga Melacur  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 20 Mei 2015 10:53 WIB

Sejumlah anak buah kapal asal Myanmar, Laos, dan Kamboja, yang bekerja di PT. PBR Benjina tiba di PPN Tual, Maluku, 4 April 2015. ANTARA/Humas Kementerian Kelautan Perikanan

TEMPO.CO, Benjina - Penanggung jawab sementara PT Pustaka Benjina Resource, Wahyu Setyojatmiko, mengatakan pihaknya sudah menerima semua bon utang awak kapal Benjina. Wahyu sudah menerima lebih dari seratus nota utang dari warga. "Lebih dari Rp 800 juta totalnya," katanya di Benjina, Maluku, Selasa, 19 Mei 2015. (Baca: 659 ABK Pusaka Benjina Akan Dipulangkan ke Negara Asal)

Wahyu menunjukkan kepada Tempo salah satu nota tagihan yang diterimanya. Di situ tertulis total tagihan Rp 12 juta yang ditujukan kepada Sek, awak kapal Antasena 359, dari Kesi Rambada. Rincian terdiri atas konsumsi bir Rp 2 juta ditambah bermalam dan bersiang, istilah melacur, selama tujuh hari penuh.

Kebanyakan nota utang itu tak merinci waktu transaksi dilakukan dan hanya mencantumkan jumlah total utang yang beragam, dari Rp 500 ribu, Rp 1,2 juta, hingga belasan juta. "Saya akan teruskan kepada para tekong (nakhoda kapal) untuk menagih kepada awak yang bersangkutan," ujarnya.

Menurut Wahyu, perusahaannya emoh menanggung beban utang tersebut. Musababnya, tunggakan-tunggakan itu merupakan urusan dan keperluan pribadi. (Baca: Masih Jualan Es Batu, Izin Perdagangan Benjina Bakal Dicabut)

Sore harinya, seorang pedagang sopi, arak khas Maluku, Yaya Kubela, tampak resah dan ia pesimistis utangnya akan dilunasi. Sebabnya, 242 budak dari Myanmar dan Kamboja akan segera dievakuasi menuju Tual. "Jangan pergi dulu, piutang saya belum selesai," tuturnya.

Para awak, ujar Yaya, masih memiliki tunggakan lebih dari Rp 10 juta secara keseluruhan kepadanya. "Kalau begini tidak mungkin bisa lunas. Tekong itu jahat. Mereka suka tak memberi uang kepada awak kapal. Jadi bagaimana mereka bisa membayar utang?" ucapnya. (Baca pula: Masih Ada 840 Budak ABK Benjina Luntang-lantung)

ANDI RUSLI

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

5 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

26 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.

Baca Selengkapnya

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.

Baca Selengkapnya

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.

Baca Selengkapnya