Kowani Berikan Pelatihan Kaum Perempuan untuk Hadapi MEA

Reporter

Selasa, 19 Mei 2015 22:02 WIB

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak berpidato saat upacara pembukaan KTT ASEAN ke-26 di Kuala Lumpur, Malaysia, 27 April 2015. Perdana Menteri Malaysia memuji semangat negara Asean atas peran serta dalam misi kemanuasiaan konflik Yaman. REUTERS/Olivia Harris

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubiyanto Wiyogo mengatakan pihaknya membekali kaum perempuan dengan keterampilan dalam mengadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlangsung pada akhir 2015.

"Berbagai pelatihan seperti batik, olahan ikan, makanan dan minuman, kami selenggarakan untuk membekali perempuan menghadapi MEA," ujar Giwo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Dengan bekal keterampilan itu, diharapkan perempuan bisa mandiri dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Perempuan sebagai pemain utama dalam mencintai produk-produk dalam negeri. Perempuan harus mendidik anak-anaknya dan keluarganya supaya mencintai produk lokal dalam negeri," tambah dia.

Perempuan merupakan agen yang memiliki pengaruh kuat bagi lingkungannya, sambung da, jika kecintaan pada produk lokal tinggi maka produk-produk asing akan sulit bersaing di Tanah Air.

Kemudian, upaya lainya memperkuat basis ekonomi kerakyatan. Pengusaha harus punya strategi pemasaran supaya bisa bersaing dengan produk MEA.

Menjelang Kowani Fair yang akan diselenggarakan pada 21-24 Mei, pihaknya memberikan pelatihan bagi pengusaha kecil. Sebanyak 140 perempuan pengusaha kecil dan menengah dari berbagai daerah akan hadir untuk memperkenalkan berbagai produknya.

"Pada Kowani Fair tidak akan ada produk luar negeri. Kalau sampai ada produk luar negeri akan disweeping tak boleh dipamerkan, sebab ini tujuannya mempromosikan produk-produk lokal agar dikenal," lanjut perempuan penggemar kura-kura itu.

Ketua SC Kowani Fair, Ony Jafar, mengatakan pihaknya mendorong para pengusaha untuk menyiapkan diri menghadapi MEA.

"Siap tidak siap harus dihadapi, tapi ada caranya. Caranya dengan memberikan pengetahuan dan pelatihan bagi para perempuan," tukas Ony.


ANTARA

Berita terkait

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

55 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

56 hari lalu

International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"

Baca Selengkapnya

6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan

8 Desember 2023

6 Negara yang Aman untuk Solo Traveling Perempuan

Melakukan solo traveling untuk perempuan kini bukanlah hal yang mustahil. Berikut ini rekomendasi negara yang aman untuk solo traveling perempuan.

Baca Selengkapnya

Nasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT

25 November 2023

Nasabah PNM Mekaar Aceh Menjadi Teladan Pemecahan KDRT

Kisah Juliana soal perempuan dan perjuangan atas hak-haknya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

11 Oktober 2023

Indonesia Kembali Terpilih Jadi Anggota Dewan HAM PBB, Peroleh Suara Tertinggi

Indonesia kembali terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB periode 2023 - 2026 dengan perolehan suara tertinggi sepanjang sejarah pencalonannya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

7 Oktober 2023

Aktivis Perempuan Peroleh Nobel Perdamaian 2023, Begini Perlakuan Iran terhadap Wanita

Penganugerahan Nobel Perdamaian kepada aktivis yang dipenjara, Narges Mohammadi, telah meningkatkan pengawasan terhadap hak-hak perempuan di Iran.

Baca Selengkapnya

Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

6 Oktober 2023

Narges Mohammadi, Aktivis Iran yang Dipenjara, Menang Nobel Perdamaian 2023

Narges Mohammadi, aktivis hak perempuan asal Iran yang kini masih dipenjara, memenangkan Penghargaan Nobel Perdamaian 2023.

Baca Selengkapnya

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

5 Oktober 2023

Marak Debat Hak Perempuan dan Aborsi di Pilpres Argentina, Kementerian Perempuan Terancam Ditutup

Pilpres yang sedang berlangsung di Argentina menyoroti debat tentang hak perempuan dan akses aborsi.

Baca Selengkapnya

7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya

16 Juni 2023

7 Film Inspiratif tentang Kesetaraan Gender, He Named Me Malala Salah Satunya

Kesetaraan gender adalah isu yang terus diperjuangkan di seluruh dunia. Film memiliki kekuatan untuk mengangkat isu-isu sosial ini. Apa saja?

Baca Selengkapnya

KPU dan Komnas Perempuan Niat Hadirkan Pemilu 2024 yang Ramah Perempuan dan Inklusif

2 Juni 2023

KPU dan Komnas Perempuan Niat Hadirkan Pemilu 2024 yang Ramah Perempuan dan Inklusif

KPU dan Komnas perempuan bertemu untuk bicarakan Pemilu 2024 yang ramah perempuan dan inklusif. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya