Dana Seret, Pembangunan Smelter Bauksit Macet

Reporter

Editor

Kurniawan

Senin, 18 Mei 2015 04:45 WIB

Seorang pekerja saat mengolah nikel di smelter atau peleburan nikel PT Vale Tbk, dekat Sorowako, Sulawesi (8/1). Kebijakan larangan Indonesia terhadap ekspor bijih mineral utama mempengaruhi keefektivitasan untuk berinvestasi di peleburan bahan tambang. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO , Jakarta: Asosiasi Produsen Bauksit dan Bijih Besi Indonesia mengklaim saat ini pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian alumina anggotanya paling progresif ketimbang produsen bahan tambang lainnya. Namun, tanpa pendapatan operasional, mustahil pembangunan smelter bakal selesai sesuai target, yakni tahun 2025.

"Bagaimana bank dapat memberikan kredit kalau perusahaan tidak ada kegiatan operasional?" ujar Sekretaris Jenderal APBBI Ery Sofyan saat dihubungi, Jumat, 15 Mei 2015.

Terhentinya kegiatan operasional ini disebabkan oleh larangan ekspor bijih besi yang tertera dalam Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2014. Pemegang izin usaha pertambangan tidak diberi rekomendasi ekspor sampai mempunyai smelter sendiri.

Sampai saat ini, perusahaan penambang bauksit sudah memulai pembangunan smelter, seperti PT Bintan Alumina, yang memulainya tahun ini. Smelter PT Bintan diperkirakan mampu mengolah 2 juta ton alumina dan 850.000 ton alumunium per tahun.

Smelter lain berkapasitas 2 juta ton alumina yang dibangun adalah milik PT Kotawaringin Timur Alumina. Saat ini proses pembangunannya menuju ke tahap peletakan batu pertama (groundbreaking).

Perusahaan Ery, PT Harita Prima Mineral Abadi, memulai pembangunan smelter lebih dahulu. Fasilitasnya, yang terdiri dua tahap ini, mampu menampung 4 juta ton alumina.

Pembangunan smelter Harita diklaim sudah mencapai 50 persen dan akhir tahun direncanakan masuk tahap uji coba produksi (commissioning). "Tahun depan commercial production sudah dimulai," ujar Ery.

Asosiasi mencatat, pembangunan smelter oleh PT Harita, PT Bintan Alumina, dan Pt Kotawaringin Alumina, telah mencukupi kebutuhan pengolahan alumina nasional yakni 8 juta ton. Maka, kata Ery, pemerintah tidak perlu memaksa setiap perusahaan memiliki fasilitas sendiri karena tidak efektif dan dapat menjatuhkan harga alumina di pasaran.

Sebelumnya, untuk smelter berkapasitas 2 juta ton, Harita menghabiskan dana US$ 1,1 miliar. Angka ini belum termasuk pembangunan pembangkit listrik ataupun dana pembebasan lahan.

Namun tidak semua perusahaan bauksit seberuntung Harita. Perusahaan Ery sendiri masih mempunyai fasilitas pengolahan di Cina, yang, meski tidak besar, bisa dipakai untuk menyuplai dana pembangunan smelter.

Sementara itu, harga produksi alumina lokal mencapai US$ 376 per ton, lebih tinggi dibanding harga jualnya di Cina, yang hanya Rp 355 per ton. Di luar sana, pesaing Indonesia, Australia, mampu menjual dengan harga US$ 320 per ton.

"Dari sini saja kelihatan kalau insentif untuk masukan dana perusahaan bauksit mutlak diperlukan. Harga jual semakin jatuh, sementara ongkos produksi tidak turun," ujar Ery.

Insentif, kata Ery, bisa diberikan dengan merevisi Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2014 untuk pelonggaran ekspor bauksit. Usul ini pernah dibawa Ketua Tim Percepatan Pembangunan Smelter Kementerian ESDM Said Didu, tetapi ditolak pemerintah.

ROBBY IRFANY

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

29 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Izin Pertambangan Asing

13 Maret 2024

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Izin Pertambangan Asing

PT Freeport Indonesia sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi saat bertemu dengan Chairman and Chief Executive Officer Freeport pada November 2023.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

7 Februari 2023

Soal Ekosistem Kendaraan Listrik, Anggota DPR Minta Pemerintah Realistis

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta pemerintah realistis dengan target pembentukan ekosistem kendaraan listrik atau EV di Indonesia.

Baca Selengkapnya