Serikat Petani Protes pada Pemerintah Terkait Impor Beras

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Minggu, 17 Mei 2015 19:59 WIB

Kakao yang sudah dipanen dijemur di halamn rumah petani di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan, 8 Mei 2015. Penurunan nilai ekspor diperkirakan karena pergeseran penjualan, dari ekspor ke industri kakao dalam negeri. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Petani Indonesia (SPI) meminta pemerintah tidak lagi mengimpor beras di tengah fakta turunnya Nilai Tukar Petani (NTP).

"Jika pemerintah impor beras, maka NTP akan semakin jatuh. Petani pangan yang mayoritas mengandalkan padi, akan semakin miskin," kata Ketua Umum SPI Henry Saragih dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, kondisi seperti itu merupakan lampu kuning untuk Indonesia, sehingga pemerintah harus bekerja keras, bekerja keras lagi, dan bekerja lebih keras lagi.

"Ini demi visi dan misi kedaulatan pangan di Indonesia yang sudah tercantum di dalam Nawa Cita Jokowi-JK," kata Henry.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), NTP Bulan Mei 2015 terjadi penurunan untuk sektor tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan rakyat.

NTP tanaman pangan turun sebesar 3,44 persen, NTP hortikultura turun 1,02 persen, dan NTP perkebunan rakyat turun 0,40 persen dari bulan Maret 2015.

Penurunan tajam NTP tanaman pangan dari 100,80 menjadi 97,33 disebabkan oleh turunnya indeks yang diterima oleh kelompok petani padi sawah.

Henry mengatakan periode waktu antara panen dan musim gadu (kemarau) menjadi periode yang menyesakkan bagi petani. Selama April 2015, harga gabah kualitas rendah ditingkat petani dihargai Rp3.592,24 per kilogram.

"Ini turun 7,39 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara, di penggilingan gabah dihargai cuma Rp3.670,00 per kilogram atau turun 7,17 persen dibanding periode sebelumnya," ucapnya.

"Padahal Presiden sudah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp3.700 per kilogram," kata Henry.

Selain turunnya harga gabah dan lemahnya penyerapan pemerintah, faktor kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp500 per liter dan angkutan tansportasi juga turut andil rendahnya NTP tanaman pangan.

Hal tersebut dibuktikan juga dengan laporan BPS pada April ini. Inflasi pedesaan sebesar 0,21 persen ternyata disebabkan oleh naiknya indeks kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 2,24 persen.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan bahwa kemungkinan pemerintah membuka impor beras akan diputuskan pada akhir Mei atau awal Juni 2015.

"Nanti dievaluasi setelah melihat tingkat penyerapan Bulog pada akhir Mei dan awal Juni. Akan tetapi, yang penting (stok) tidak terganggu selama Lebaran," katanya usai rapat koordinasi membahas ketersediaan pangan jelang Lebaran di Jakarta, Selasa (12/5) malam.



ANTARA

Berita terkait

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

23 Februari 2024

Petani di Berbagai Negara Menuntut Pemenuhan Hak, Apa Saja Hak Petani?

Hak petani termasuk berbagi manfaat secara adil hingga hak untuk menyimpan dan menjual benih.

Baca Selengkapnya

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

23 Februari 2024

Ragam Aksi Petani di Yunani, Prancis, dan India: Kaum Petani Semakin Terpuruk

Aksi petani dan ribuan peternak di berbagai negara untuk menuntut pemerintah memenuhi hak-hak mereka dalam profesinya.

Baca Selengkapnya

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

23 Februari 2024

Cerita Aksi Petani dan Peternak Yunani Bawa Traktor ke Gedung Parlemen di Athena

Aksi petani dan peternak di Yunani dalam rangkaian demonstrasi besar selama 2 hari menyuarakan tentang kesejahteraan mereka yang belum terjamin.

Baca Selengkapnya

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

15 Januari 2024

Ribuan Petani Jerman Gelar Protes Massal, Bawa Traktor Hingga ke Berlin

Ribuan petani di Jerman menggelar protes kenaikan pajak oleh pemerintah. Mereka membawa traktor ke pusat kota Jerman.

Baca Selengkapnya

Partai Buruh dan Petani Gelar Unjuk Rasa Desak Reforma Agraria

24 September 2022

Partai Buruh dan Petani Gelar Unjuk Rasa Desak Reforma Agraria

Partai Buruh Bersama organisasi buruh dan para petani menggelar unjuk rasa dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional, Sabtu, 24 September 2022.

Baca Selengkapnya

Pemerintah India Kecam Dukungan Rihanna Terhadap Aksi Petani

5 Februari 2021

Pemerintah India Kecam Dukungan Rihanna Terhadap Aksi Petani

Pemerintah India menilai komentar Rihanna tidak akurat dan tidak bertanggung jawab.

Baca Selengkapnya

Ada Aksi Petani, Pemerintah India Blokir Internet

31 Januari 2021

Ada Aksi Petani, Pemerintah India Blokir Internet

Kementerian Dalam Negeri India mengatakan layanan internet di tiga lokasi di pinggiran New Delhi diblokir hingga Ahad pukul 23.00 waktu setempat

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Ribuan Petani di India Berakhir Ricuh

27 Januari 2021

Unjuk Rasa Ribuan Petani di India Berakhir Ricuh

Aksi damai ribuan petani India menolak tiga undang-undang pertanian yang kontroversial di New Delhi berakhir ricuh.

Baca Selengkapnya

Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe Jilid II, 300 Peti Disiapkan

12 Mei 2017

Aksi Kubur Diri Petani Telukjambe Jilid II, 300 Peti Disiapkan

Aksi Petani Telukjambe kubur diri Jilid II akan dilakukan, 300 peti kayu disiapkan, lantaran kecewa dengan keputusan menteri Agraria dan Tata Ruang.

Baca Selengkapnya

Petani Ancam Kubur Diri Lagi Jika Jokowi Tak Selesaikan Masalah

3 Mei 2017

Petani Ancam Kubur Diri Lagi Jika Jokowi Tak Selesaikan Masalah

Jika dalam waktu tiga hari masalah sengketa lahan belum beres, petani Telukjambe mengancam akan menggelar aksi kubur diri lagi.

Baca Selengkapnya