Interkonektivitas Perbankan & Pasar Modal Perlu Ditingkatkan

Reporter

Kamis, 7 Mei 2015 22:00 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat ekonomi dan politik Yanuar Rizki mengatakan pemerintah perlu mendorong interkonektivitas antarindustri keuangan seperti perbankan dan pasar modal sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah perlu mendorong interkoneksi antarindustri keuangan yang mana perbankan tidak bisa memusuhi pasar modal karena ada dasarnya untuk sekuritisasi aset," katanya dalam Diskusi Publik Usulan Masyarakat Sipil untuk Penyusunan RUU Perbankan 2015 yang diselenggarakan Koalisi Responsibank di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu.

Dengan adanya sinergi antarindustri keuangan maka mobilisasi dana dalam negeri dapat disekutritisasi dengan benar.

"Bank itu juga membina hubungan dengan kompetitornya," ujarnya.

Selain itu, ia juga mengatakan pentingnya transparansi hasil pengawasan sektor keuangan sehingga perbankan lebih akuntabel.

"Kita perlu mendorong transparansi hasil pemeriksaan seluruh sektor keuangan bukan hanya perbankan," katanya.

Ia mengatakan publik berhak mengetahui hasil pengawasan terhadap sektor keuangan seperti perbankan.

"Keterbukaan-keterbukaan terhadap pengawasan itu yang didorong sehingga perbankan lebih akuntabel," tuturnya.

Ia mengatakan kegiatan pengawasan yang dilakukan harus diinformasikan kepada publik sehingga ada pemerataan pemahaman terkait perkembangan dan akuntabilitas perbankan.

"Hasil pengawasan itu dipublikasikan secara akuntabel," tuturnya.

Saat ini, katanya, semua sanksi yang diberikan Otoritas Jasa Keuangan bersifat administratif sehingga sanksinya perlu dipertegas untuk mendorong akuntabilitas industri keuangan seperti perbankan.

"Semua jadi fitnah dan rumor karena tidak ada otoritas yang bertindak memberi sanksi tegas," ujarnya.

Ia menyarankan akuntabilitas didorong oleh sanksi. Untuk itu, Rancangan Undang-undang Perbankan 2015 dapat mengatur sanksi tegas terhadap setiap pelanggaran dalam sektor keuangan.

"Saya khawatirnya walaupun diundangkan nanti normatif hasilnya karena tanpa sanksi tegas," tuturnya.

Ia berharap akuntabilitas perbankan dan industri keuangan lainnya akan mendorong terwujudnya transparansi.

"Kalau ingin menegakkan akuntabilitas harus ada reward (penghargaan) dan punishment (hukuman)" katanya.


ANTARA

Berita terkait

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

2 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

11 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

11 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

14 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

22 hari lalu

Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

25 hari lalu

Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.

Baca Selengkapnya

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

27 hari lalu

Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam

Baca Selengkapnya

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

27 hari lalu

BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

29 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.

Baca Selengkapnya