TEMPO Interaktif, Jakarta:Perbankan belum melihat indikasi penurunan jumlah aplikasi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dari nasabahnya seiring peningkatan suku bunga kredit yang terjadi. Indikasi itu dinilai baru akan terlihat pada beberapa bulan setelah kenaikan bunga kredit. Perbankan telah menaikkan bunga kredit-salah satunya KPR-hingga 2 persen. Kenaikan bunga kredit ini sebagai akibat penyesuaian dengan kebijakan Patokan Bank Indonesia (BI rate) yang naik menjadi 10 persen. Sekretaris perusahaan PT Bank Mandiri Tbk Ekoputro Adijayanto menyatakan hingga saat ini belum ada indikasi penurunan jumlah aplikasi KPR. "Sampai detik ini belum ada penurunan jumlah nasabah yang mengajukan KPR," ujarnya.Secara teoritis akan ada penurunan daya beli konsumen akibat kenaikan bunga kredit, tapi baru akan terlihat pada tiga bulan mendatang. Seperti diketahui Bank Mandiri minggu lalu menaikkan bunga kreditnya sebesar 2 persen, yakni dari 14,75 persen menjadi 16,75 persen.Pendapat serupa juga dinyatakan, Managing Director Consumer Banking PT Bank International Indonesia Tbk, Rudy N. Hamdani, belum ada indikasi penurunan daya beli konsumen, khususnya nasabah yang mengajukan aplikasi KPR. "So far belum ada penurunan jumlah aplikasi. Tapi kemungkinan penurunan tetap ada,"katanya. Kenaikan bunga kredit KPR BII dari 13-14 persen sebesar 14-15 persen.Rr. Ariyani