TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan bahan bakar minyak Pertalite batal didistribusikan bulan Mei ini. Musababnya, pengujian bahan bakar dengan Ron 90 itu belum rampung. Selain itu, masih banyak tahapan yang harus dilalui untuk mendistribusikannya ke masyarakat.
Salah satu tahap yang harus dilalui adalah berdiskusi dengan pemangku kepentingan lain. Setelah itu, melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan produk baru ini. “Semua harus rapi agar tak membuat masyarakat bingung,” kata Dwi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kamis, 7 Mei 2015.
Ia belum dapat memastikan kapan semua tahapan untuk Pertalite ini akan rampung. “Kalau semua sudah siap pasti akan kami sampaikan, tapi belum Mei ini,” kata dia.
Pada awal pekan ini juru bicara Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan Pertamina masih menunggu izin penjualan Pertalite dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM. Ia mengatakan Pertamina telah memohon uji spesifikasi Pertalite. Namun hasil ujinya belum keluar.
April lalu Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan akan mendistribusikan Pertalite pada Mei 2015. Untuk awal distribusi, pihaknya akan menggelontorkan Pertalite sebanyak 500 kiloliter per hari. ”Selanjutnya akan dinaikkan menjadi 1.000 kiloliter per hari,” ujar dia.
TRI ARTINING PUTRI
Berita terkait
Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat
16 hari lalu
Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek
38 hari lalu
PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.
Baca SelengkapnyaDeretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi
42 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.
Baca SelengkapnyaMakan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya
59 hari lalu
Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
Baca SelengkapnyaDefisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM
26 Februari 2024
Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan
24 Februari 2024
Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.
Baca SelengkapnyaAnggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis
19 Februari 2024
Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak
19 Februari 2024
Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis
18 Februari 2024
Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?
Baca Selengkapnya