Bursa Saham di Wall Street: Apple, Facebook dan Google Jatuh

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 1 Mei 2015 09:35 WIB

Refleksi karyawan melintas di layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Saham-saham di Wall Street ditutup turun tajam pada Kamis (Jumat, 1 Mei 2015 pagi WIB), karena laba perusahaan daring yang tercatat di bursa, Yelp dan lainnya, mengecewakan. Data AS ini menunjukkan belanja konsumen tumbuh moderat.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 195,01 poin (1,08 persen) menjadi berakhir di 17.840,52. Indeks berbasis luas S&P 500 turun 21,34 poin (1,01 persen) menjadi ditutup pada 2.084,51, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 82,22 (1,64 persen) menjadi 4.941,42.

Saham Yelp anjlok 23,2 persen setelah memproyeksikan penjualan kuartal keduanya sekitar 131-134 juta dolar AS, di bawah proyeksi Wall Street 138,4 juta dolar AS. Para analis juga mengecam perusahaan untuk kinerja yang lemah dalam menarik penggunanya.

Michael James, direktur perdagangan ekuitas di Wedbush Securities, mengatakan data pemerintah yang menunjukkan belanja konsumen naik 0,4 persen pada Maret "gagal berdampak positif" setelah laporan "mengerikan" pada Rabu tentang pertumbuhan ekonomi kuartal pertama.
"Karena Anda memiliki angka-angka ekonomi yang terus memburuk, itu hanya meningkatkan kekhawatiran tentang pelambatan ekonomi," kata dia.

Saham-saham teknologi sangat lemah, dengan Apple jatuh 2,7 persen, serta Facebook dan Google keduanya jatuh 2,1 persen. Sektor Nasdaq lainnya, biotechs, bereaksi buruk dengan laporan laba mengecewakan dari Celgene, yang membukukan penjualan 2,06 miliar dolar AS, di bawah 2,11 miliar dolar AS yang diperkirakan para analis.

Celgene, yang juga memberikan perkiraan laba mengecewakan, jatuh 4,5 persen. Amgen kehilangan 1,9 persen dan Biogen merosot 2,6 persen.

Komponen Dow, ExxonMobil, kehilangan 0,6 persen setelah melaporkan penurunan laba kuartal pertama 45,7 persen menjadi 4,9 miliar karena harga minyak lebih rendah. Hasil itu diterjemahkan ke 1,17 dolar AS per saham, jauh di atas 83 sen yang diproyeksikan oleh analis.

Saham Marriott International turun 4,6 persen meskipun melaporkan kenaikan 20 persen pada laba kuartal pertamanya menjadi 207 juta dolar AS. Jefferies mengatakan saham telah terpukul oleh kekhawatiran tentang valuasi tinggi jaringan hotelnya.

Raksasa media Viacom, yang memiliki Nickelodeon, Comedy Central dan jaringan lainnya, kehilangan 4,4 persen setelah melaporkan rugi bersih sebesar 53 juta dolar AS di kuartal yang berakhir 31 Maret karena sebelumnya mengumumkan biaya 784 juta dolar AS.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun tidak berubah dari Rabu pada 2,04 persen, sedangkan pada obligasi 30-tahun merosot ke 2,75 persen dari 2,76 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.

ANTARA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

7 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

13 hari lalu

Seberapa Jauh Ekonomi Indonesia Terkena Imbas Efek Domino Serangan Iran ke Israel?

Pasca-serangan Iran ke Israel, perekonomian Asia ditengarai melemah diikuti dengan beragam fenomena yang terjadi. Bagaimana dampak bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

14 hari lalu

Timur Tengah Memanas, OJK Beberkan Dampaknya ke Sektor Jasa Keuangan RI

OJK membeberkan dampak memanasnya konflik di Timur Tengah kinerja intermediasi dan stabilitas sistem keuangan nasional.

Baca Selengkapnya