Kata Pengamat: Tak Ada IMF, Islamic Bank pun Bisa

Reporter

Kamis, 23 April 2015 05:41 WIB

Pengunjuk rasa menampilkan logo tiruan Bank Dunia di Mandaluyong, Manila, Filipina, 23 Oktober 2014. AP/Bullit Marquez

TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Ekonom Bank Central Asia Tbk, David Sumual mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengajak negara-negara di Asia dan Afrika untuk tidak tergantung pada lembaga donor pinjaman internasional. Dengan sikap itu, menurut David, Indonesia mempunyai pilihan yang lebih luas untuk mencari pinjaman selain World Bank, Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Dana Monter Internasional (IMF).

"Saya lihat semakin baik. Jadi selain pinjam ke ADB dan World Bank, bisa juga dengan Islamic Development Bank serta bank komersial, ya tidak apa-apa," kata David ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 22 April 2015.

Dengan banyaknya pilihan, menurut David, Indonesia bisa menaikkan posisi tawar dengan lembaga-lembaga peminjam keuangan. Musababnya, kata David, posisi tawar Indonesia selama ini lemah. "Jadi bisa pilih pinjaman yang biayanya murah."

Meski begitu, David meminta Indonesia jangan menutup satu pintu. Alasannya, menurut dia, Indonesia masih membutuhkan dana untuk pembangunan infrastruktur. Apalagi, Indonesia sering meminjam dana dari World Bank dan ADB. "Berposisi pada satu pihak pun juga tidak baik.Jangan membatasi pilihan," katanya.

Adapun mengenai bunga pinjaman dari lembaga donor pinjaman, menurut David, biasanya lebih kecil. Namun dia tidak dapat menyebutkan angkanya secara pasti. "Tergantung seberapa besar nilai proyek dan suku bunga pasar."

Yang terpenting dalam meminjam dana, misalnya untuk infrastruktur, menurut David, Indonesia harus mengupayakan bahan-bahan dan sumber daya manusia dari dalam negeri. "Contohnya kontraktor dari Indonesia, jangan dari asing," kata David.

Sebelumnya dalam pidato di Konferensi Asia Afrika, Jokowi mengajak negara-negara di dunia ketiga untuk tidak tergantung kepada World Bank, Asian Development Bank dan IMF. "Kami harus membuat aturan ekonomi dunia baru yang terbuka kepada kekuatan ekonomi baru," ujar Jokowi.

SINGGIH SOARES


Berita terkait

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

2 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

4 hari lalu

Laba BCA Rp 12,9 T pada Kuartal Pertama, Ditopang Restrukturisasi yang Berangsur Normal

Laba bank BCA mencapai Rp 12,9 triliun pada kuartal pertama 2024. Ada sejumlah kredit restrukturisasi yang mulai berangsur normal.

Baca Selengkapnya

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

4 hari lalu

Total Kredit BCA Tembus Rp 835,7 T per Kuartal Pertama, Tumbuh di atas Industri

BCA dan entitas anak membukukan kenaikan total kredit sebesar 17,1 persen secara tahunan menjadi Rp 835,7 triliun para kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

5 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

8 hari lalu

Sambut Hari Kartini, BCA Sediakan Kredit UMKM Perempuan Berbunga Rendah

BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha khusus bagi perempuan pengusaha ataupun usaha yang memiliki mayoritas karyawan perempuan.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

11 hari lalu

Daftar 12 Orang Terkaya di Indonesia April 2024 versi Forbes, Prajogo Pangestu Tetap Jawara

Prajogo Pangestu menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes untuk April 2024. Hartono Bersaudara dan Dato Sri Tahir urutan berapa?

Baca Selengkapnya

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

14 hari lalu

Kisah Orang Terkaya di Indonesia Hartono Bersaudara Beli Klub Sepak Bola Italia Como 1907 pada 2019

Klub Sepak Bola Italia, Como 1907 ternyata milik orang terkaya di Indonesia yakni Hartono Bersaudara. Bagaimana kisah pembeliannya saat itu?

Baca Selengkapnya

5 Tahun Bercokol Jadi Orang Terkaya Indonesia, Hartono Bersaudara Disalip Prajogo Pangestu

14 hari lalu

5 Tahun Bercokol Jadi Orang Terkaya Indonesia, Hartono Bersaudara Disalip Prajogo Pangestu

Setelah lebih 5 tahun menduduki peringkat paling pucuk orang terkaya di Indonesia, Hartono Bersaudara disalip Prajogo Pangestu.

Baca Selengkapnya

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Jadwal Operasional Bank Mandiri, BCA, BNI, BRI hingga BTN selama Libur Lebaran 2024

Berikut jadwal operasional Bak Mandiri, BCA, BNI, BRI dan BTN selama libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

BCA Raih 2 Penghargaan dari Euromoney Inggris

22 hari lalu

BCA Raih 2 Penghargaan dari Euromoney Inggris

PT Bank Central Asia Tbk atau BCA meraih dua penghargaan bank terbaik dari Euromoney Global Private Banking Awards 2024.

Baca Selengkapnya