BI Tetapkan Enam Langkah Penjaga Rupiah

Reporter

Editor

Selasa, 30 Agustus 2005 13:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Bank Indonesia menetapkan enam langkah lanjutan bidang moneter untuk meredam gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar. Hal itu diungkapkan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah di gedung bank sentral itu, Selasa (30/8).Langkah-langkah tersebut, ujar Burhanuddin, yaitu menaikkan BI rate sebesar 75 bps menjadi 9,5 persen berlaku sejak 30 Agustus 2005. Kedua, menaikkan suku bunga FASBI 7 hari sebesar 100 bps menjadi 8,5 persen, berlaku sejak 31 Agustus 2005. Ketiga, menyerap likuiditas secara maksimal melalui fine tune contraction dengan variable rate tender. Keempat, menaikkan maksimum suku bunga penjaminan simpanan untuk September 2005.Kelima, menaikkan giro wajib minimun rupiah belaku sejak 6 September 2005. "Keenam, menaikkan imbalan jasa giro yang semula 3 persen menjadi 5,5 persen, untuk seluruh tambahan GWM rupiah di atas 5 persen," ujarnya.Burhanuddin mengatakan, selain enam langkah di atas, BI juga akan menetapkan langkah-langkah berikutnya yang akan diumukan dalam waktu dekat. "Karena ada beberapa aturan yang harus disusun terlebih dahulu," ujarnya. Menurut Burhanuddin, gejolak nilai tukar saat ini dipicu oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Dari sisi eksternal, tekanan terhadap rupiah didorong oleh melonjaknya harga minyak, gejolak mata uang regional, dan meningkatnya premi resiko di emerging market. "Dari sisi internal, meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap sustainabilitas fiskal terkait dengan semakin meningkatnya beban subsidi, dan kebijakan moneter yang dianggap belum sepenuhnya mengantisipasi tinggi ekspektasi inflasi," ujarnya. Saat memberikan keterangan pres, Burhanuddin yang berbaju koko krem didampingi Deputi Gubernur Senior Miranda S Goeltom, Deputi Gubernur Bunbunan Hutapea, Aslim Tajudin, Maulana Ibrahim, dan Maman Sumantri. Astri Wahyuni

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

11 menit lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

2 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya