Proyek Cilamaya Digeser, Lokasi Baru Belum Ditentukan

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 3 April 2015 03:09 WIB

Wakil Presiden, Jusuf Kalla, berbincang dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo, sebelum rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, 12 Maret 2015. Rapat tersebut membahas Pembatalan Pemberlakuan UU No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memutuskan rencana proyek Pelabuhan Cilamaya digeser. Keputusan itu diambil setelah JK bersama Indroyono, Menteri Koordinator Perekonoian Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, dan Kepala SKK Migas Amin Surnaryadi melihat langsung dari atas helikopter lokasi rencana proyek pada Kamis, 2 April 2015.

"Setelah kami rapat di lokasi, Wapres memutuskan rencana pembangunan Cilamaya digeser ke arah timur (dari lokasi semula)," kata Indroyono di kantornya, Jakarta, Kamis, 2 April 2015.

Namun, menurut Indroyono, lokasi baru proyek itu belum ditentukan. Tapi lokasi baru itu harus punya koridor alur pelayaran bebas tanpa halangan selebar 10 kilometer atau lima kilometer ke kiri dan lima kilometer ke kanan. Keputusan itu diambil setelah pemerintah melihat langsung lokasi Cilamaya.

"Pak Wapres bilang, kami harus lihat langsung. Kalau nggak melihat langsung, kan susah memutuskan," kata Indroyono.

Pertimbangan utama proyek digeser ke timur, menurut Indroyono, terkait keselamatan anjungan minyak dan gas bumi Off Shore North West Java yang dikelola PT Pertamina (Persero). Menurut Indroyono, ada 80 lebih anjungan migas ONWJ di sekitar Cilamaya.

"Pokoknya harus sama-sama tumbuh. Lapangan migas tumbuh, pelabuhan juga jadi. Akhirnya dicari solusi optimal, digeser timur. Sama-sama masih di Jawa Barat kok. Masih dicari lokasi barunya," kata Indroyono.

Proyek Cilamaya ini menjadi polemik karena Pertamina menolak dengan alasan mengancam keberadaan jaringan pipa migas dan anjungan ONWJ di sekitar Cilamaya. Sementara Kementerian Perhubungan menyatakan kekhawatiran Pertamina itu sudah dikaji dalam studi kelayakan proyek yang kelar sejak 2014 dan dinyatakan proyek aman dilanjutkan.

Proyek ini merupakan inisiasi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).

KHAIRUL ANAM

Berita terkait

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

6 hari lalu

Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau

Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.

Baca Selengkapnya

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

12 hari lalu

Terkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.

Baca Selengkapnya

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

13 hari lalu

Pelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan

Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

13 hari lalu

Menhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak

Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.

Baca Selengkapnya

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

13 hari lalu

5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan

Baca Selengkapnya

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

14 hari lalu

Tiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41

Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

14 hari lalu

Arus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

15 hari lalu

Khusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

17 hari lalu

Budi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

18 hari lalu

ASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu

ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya