Menteri Susi Temukan Bukti Baru untuk Jerat Kapal Hai Fa

Reporter

Selasa, 31 Maret 2015 03:56 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, beri keterangan pers, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, 23 Maret 2015. Susi kecewa dan marah bahwa kapal pencuri ikan terbesar asal Cina berbendera Panama, yakni MV Hai Fa, ternyata tidak ditenggelamkan. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah mengumpulkan bukti baru untuk menjerat Hai Fa, kapal pencuri ikan yang hanya dihukum ringan. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan pemilik Hai Fa, PT Dwikarya, kerap melakukan tindakan ilegal yang melanggar peraturan.

Menurut Susi, kapal pengangkut milik Dwikarya sering membawa barang selundupan, mulai minuman keras hingga bahan pokok. "Itu semua tidak melalui pintu yang legal," ujar Susi di kantornya, Senin, 30 Maret 2015.

Kepala Subdirektorat Pengelolaan Sistem dan Teknologi Informasi Badan Keamanan Laut (Bakamla) Letnan Kolonel Arief Meidyanto menuturkan telah menemukan bukti baru yang menguatkan bahwa Hai Fa sengaja mematikan vessel monitoring system (VMS). "Berdasarkan data satelit kami, kapal Hai Fa tidak terdeteksi ketika masuk perairan Indonesia," kata Arief.

Arief berujar, Hai Fa terakhir kali terlihat pada 11 November 2014 di Filipina. Saat kapal tersebut akan bergerak memasuki wilayah Wanam, Papua, Bakamla tidak dapat memonitor pergerakannya. Menurut Arief, hal ini terjadi akibat sistem pengawas VMS tidak dinyalakan. "Ada dugaan sengaja mematikan VMS," ucapnya.

Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya bukti bahwa saat Hai Fa ditangkap pada 27 Desember 2014 dan dibawa ke Ambon, VMS kapal itu kembali hidup pada 28 Desember 2015 hingga sekarang. Data pergerakan tersebut nantinya akan diberikan kepada Kementerian dan Kelautan sebagai bukti baru dalam menjerat Hai Fa.

Bupati Merauke Romanus Mbaraka mengakui kapal milik PT Dwikarya kerap melakukan penyelundupan dengan membawa barang dari Cina. Selain itu, tutur dia, kapal milik Dwikarya juga kerap melakukan transhipment.

DEVY ERNIS

Berita terkait

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

7 hari lalu

Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

10 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

18 hari lalu

DFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura

Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

28 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

29 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

42 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

42 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

42 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

48 hari lalu

Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya