BI Prediksi Neraca Perdagangan Februari Surplus US  

Reporter

Jumat, 13 Maret 2015 07:08 WIB

Gubernur Deputi Gubernur Perry Warjiyo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi neraca perdagangan Februari surplus sekitar US$ 500 juta. Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan surplus tersebut disebabkan oleh naiknya pendapatan ekspor.

"Ada beberapa komoditas manufaktur naik dan perbaikan harga barang komoditas seperti minyak sawit (CPO), impor juga masih turun,” kata Perry seusai mengikuti rapat koordinasi di Kementerian Keuangan, Kamis, 12 Maret 2015.

Presdiksi tersebut lebih rendah dari surplus neraca perdagangan Januari 2015 yang mencapai US$ 709,3 juta. Angka surplus Januari jauh meningkat dibandingkan dengan neraca perdagangan Desember 2014 yang hanya surplus US$ 190 juta.

Surplus didapat karena nilai ekspor lebih tinggi dari nilai impor. Ekspor menembus angka US$ 13,3 miliar, sedangkan impor US$ 12,59 miliar. "Impor masih tertekan karena belanja infrastruktur belum dilakukan," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin bulan lalu.

Tingkat ekspor Januari 2015 turun 8,09 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan impor turun 15,59 persen. Secara komposisi, neraca migas defisit US$ 38,4 juta, pertanian defisit US$ 209,8 juta, dan industri defisit US$ 633,7 juta. Sedangkan sektor tambang nonmigas menyumbang surplus US$ 1,595 miliar.

Ekonom The Development Bank of Singapore Gundy Cahyadi mengatakan surplus surplus neraca perdagangan pada Januari lalu tak bisa jadi acuan meningkatnya kinerja eskpor. "Surplusnya tak berkualitas," kata dia. Musababnya, surplus tersebut merupakan hasil dari minimnya impor karena belum dimulainya belanja infrastruktur.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

10 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya