Coba Disogok Rp 1 Triliun, Menteri Susi: Saya Tidak Bisa Dibeli !

Reporter

Kamis, 12 Maret 2015 06:05 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pujiastuti, memberikan keterangan kepada awak media, di Gedung KKP, Jakarta, 21 November 2014. Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan berhasil menangkap lima kapal asing pencuri ikan berbendera Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti merasa tersinggung terhadap sikap pengusaha kapal yang ingin menukar aturan larangan cantrang dengan uang.


Suatu ketika, ada pengusaha yang nekad ingin menukar aturan itu dengan duit Rp 1 Triliun. Pembantu Presiden Joko Widodo ini pun berang. "Saya offended ada pengusaha yang berniat menukar aturan itu dengan uang Rp 1 triliun, " kata Susi di kantornya, Rabu, 11 Maret 2015. "Saya katakan, saya tidak bisa dibeli!"

Aturan yang dimaksud Susi adalah larangan penggunaan alat tangkap cantrang dan trawl yang diatur dalam Peraturan Menteri Kelautan Nomor 2 Thaun 2015. Menurut Susi, tawaran itu berasal dari pengusaha asal luar negeri yang berniat membeli aturan tersebut sehingga larangan itu tidak lagi diberlakukan. "Ini yang main buan domestic player lagi, tapi asing ikut protes aturan ini karena mereka banyak bermain di sini, " ujar Menteri Susi.

Menurut Susi, aturan larangan cantrang dan trawl menyusahkan pihak asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Sebab, kata Susi, banyak kapal eks asing yang disulap menjadi kapal lokal dengan menggunakan alat tangkap cantrang dan trawl. "Kapal-kapal itu dicat ulang diberi bendera Indonesia dan menggunakan alat tangkap trawl, "ujar dia.

Setelah adanya aturan tersebut, kata Susi, pihak asing mengalami defisit ikan dan mencari jalan keluar dengan meminta dia untuk mencabut aturan tersebut dengan cara menukar dengan uang. "Saya tidak bisa dibeli, Rp 1 triliun tidak bisa membeli prinsip dan pendapat saya, " ujar Susi.

Susi menjelaskan, aturan tersebut berprinsip pada sumber daya laut yang berkelanjutan. Sebab, penggunaan alat tangkap cantrang dan trawl yang tidak ramah lingkungan dapat merusak ekosistem laut. Supaya anak cucu kita bisa menikmati hasil laut. Ikan di laut juga melimpah, nelayan juga sejahtera, ujar dia

DEVY ERNIS

Berita terkait

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

37 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

37 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

37 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

8 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Tolak Keras Rencana Ekspor Benih Lobster: Ini Program Hulurisasi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak keras rencana pemerintah membuka kembali keran ekspor benih lobster atau benur.

Baca Selengkapnya

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

6 Februari 2024

Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Begini Kondisinya Saat Ini

TPNPB-OPM menyatakan belum melepaskan pilot Susi Air lantaran pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru belum mau berbicara dengan mereka.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

6 Februari 2024

TPNPB-OPM Bantah akan Bebaskan Pilot Susi Air Besok

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membantah akan membebaskan pilot Susi Air besok

Baca Selengkapnya

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

16 Januari 2024

Respons Susi Pudjiastuti soal Dugaan Suap SAP Jerman ke Pejabat KKP: Sedang Saya Cari Tahu

Susi Pudjiastuti buka suara soal dugaan suap dari SAP, perusahaan software berbasis di Jerman, kepada pejabat KKP.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

10 Januari 2024

Laut Cina Selatan Disebut dalam Debat Capres, Tahukah Sekarang Bernama Laut Natuna Utara?

Laut Cina Selatan disebut dalam debat capres lalu. Berikut alasan pemerintah Indonesia bersikeras menyebutnya sebagai Laut Natuna Utara.

Baca Selengkapnya