Regional Menguat, Rupiah Naik 28 Poin  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 3 Maret 2015 13:20 WIB

Ilustrasi Rupiah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas kurs regional bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat setelah data ISM Manufacturing PMI Amerika Serikat pada Februari jatuh ke level 52,9. Data yang menjadi indikator aktivitas manajer dalam melakukan pembelian barang tersebut memberi sinyalemen bahwa kinerja perekonomian Amerika Serikat bakal mengalami perlambatan.

Hingga pukul 12.30 WIB, rupiah naik 28 poin (0,22 persen) ke level Rp 12.942. Yen Jepang menguat 0,42 persen ke level 119,963, sementara won Korea mengalami apresiasi sebesar 0,35 persen pada level 1.096,90 per dolar AS.

Menurut Direktur Eksekutif PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim, data negatif tersebut akhirnya kian menguatkan keyakinan investor bahwa suku bunga bank sentral AS (The Fed) memang tidak akan naik dalam waktu dekat. Pasalnya, di tengah realisasi inflasi AS yang masih jauh di bawah target 2 persen, The Fed semakin tak punya alasan kuat untuk melakukan pengetatan Fed’s rate. “Data tersebut kian memberi kenyamanan,” kata Ibrahim.

Meski demikian, Ibrahim meyakini penguatan rupiah sementara ini berkaitan dengan intervensi yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Level rupiah yang terus mendekati level psikologis Rp 13 ribu membuat BI berusaha keras menjaga level tersebut.

“BI tentu akan berusaha menjaga rupiah tak bergerak jauh dari patokan kurs APBN-Perubahan 2015 sebesar Rp 12.500 per dolar,” ujar Ibrahim.

MEGEL (PDAT)

Berita terkait

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

1 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

2 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

3 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

4 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

4 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

7 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

8 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

10 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

11 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

11 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya