Tabung gas elpiji 12 kg di penyalur elpiji Limas Raga, Bandung, Jawa Barat, Selasa 13 Januari 2015. Penjualan elpiji 12 kg menurun sampai 10 persen pasca kenaikan di awal Januari lalu. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Yogyakarta -Menyusul keputusan Pertamina menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram sebesar Rp 5.000 per tabung membuat banyak konsumen beralih membeli elpiji 3 kilogram.
Langkah Pertamina ini dikhawatirkan akan mendorong konsumen untuk berpindah dari elpiji 12 kilogram ke elpiji 3 kilogram.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak Bumi dan Gas atau Hiswana Migas Yogyakarta, Siswanto meminta pemerintah dan Pertamina mengantisipasi migrasi konsumen dari gas elpiji 12 kilogram ke 3 kilogram. Pertamina, kata dia, harus menjamin tercukupinya distribusi gas bersubsidi 3 kilogram.
Siswanto menyatakan kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram pasti membuat sebagian konsumen berpindah membeli gas elpiji 3 kilogram. Mereka mencari barang dengan harga yang jauh lebih murah. "Pemerintah perlu mengantisipasi migrasi konsumen secara besar-besaran," kata dia.
Menurut Siswanto, konsumen yang membeli gas elpiji 3 kilogram selama ini datang dari banyak kalangan. Bahkan ada kelas menengah ke atas yang masih membeli gas bersubsidi itu.
Siswanto menyarankan pemerintah memberikan sanksi yang tegas bagi pangkalan yang menjual elpiji 3 kilogram kepada kalangan yang tidak tepat. Pangkalan elpiji seharusnya wajib mengisi buku isian pelanggan yang sudah disiapkan Pertamina. Ini penting untuk mengantisipasi distribusi elpiji 3 kilogram yang tidak tepat sasaran.
Salah seorang penjual gas elpiji di Bantul mengatakan sejak dinaikkan per 1 Maret 2015 kemarin, penjualan gas elpiji 12 kilogram menurun. Menurut dia, konsumen lebih tertarik membeli gas elpiji bersubsidi 3 kilogram yang mempunyai selisih harga yang cukup besar.
Mulai 1 Maret 2015 kemarin, PT Pertamina persero menaikkan harga elpiji nonsubsidi 12 kilogram sebesar Rp 5.000 per tabung. Dengan demikian, elpiji 12 kilogram yang semula harganya Rp 129 ribu menjadi Rp 134 ribu.
Harga ini kembali pada harga sebelum 19 Januari 2015, saat Pertamina menurunkan harga elpiji 12 kilogram dari sebelumnya Rp 134.700 menjadi Rp 129 ribu per tabung atau turun Rp 5.700 per tabung atau Rp 475 kilogram.
Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
7 hari lalu
Kementerian Desa PDTT Apresiasi Pertamina dalam Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat di Wilayah Transmigrasi
Komitmen Pertamina ini telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, karena telah berkontribusi dalam menjalankan Program TJSL yang mendorong kawasan transmigrasi di Indonesia.
Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
9 hari lalu
Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara
PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
10 hari lalu
Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional
Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.