Ini Alasan-alasan Mengapa Rupiah Melemah

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 28 Februari 2015 06:52 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jakarta: Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat karena faktor eksternal. Salah satunya, karena para investor menunggu kepastian kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.

“Karena dalam waktu dekat belum ada keputusan menaikkan Fed Rate, makanya sekarang (dolar) sudah kembali menguat,” kata David, Jumat, 27 Februari 2015.

David menjelaskan sentimen global seperti rencana kenaikan suku bunga The Fed biasanya mempengaruhi mata uang di negara-negara berkembang. Investor cenderung menjual mata uang negara-negara berkembang jika suku bunga The Fed dinaikkan.

Saat ini secara fundamental, menurut David, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang sudah di bawah negara berkembang lainnya. “Sudah sedikit undervalue, tetapi ini biasa. Efeknya juga bisa cukup baik untuk meningkatkan ekspor nonmigas. Tetapi peningkatan ekspor nonmigas juga harus diimbangi daya saing,” kata David.

David mengatakan pemerintah harus terus mendorong perbaikan daya saing barang produksi dalam negeri untuk menggenjot ekspor, termasuk di antaranya melalui perbaikan infrastruktur, perizinan, dan perbaikan iklim investasi di dalam negeri.

Meskipun pelemahan rupiah bisa positif untuk eksportir, David mengatakan pelemahan kurs yang lebih dalam perlu diwaspadai. Selain memberatkan para importir dan impor barang modal untuk pengembangan industri maupun proyek pembangunan, pelemahan nilai tukar bisa membuat investor keluar dari Indonesia.

“Di pasar obligasi misalnya, yield obligasi pemerintah saat ini 7 persen. Kalau kurs melemah lebih dari 7 persen, investor asing mungkin akan cutloss dengan melepas obligasinya,” ujar David.

Saat ini, menurut David, kepemilikan investor asing di obligasi asing berkisar 40 persen dari total obligasi dengan nilai sekitar Rp 500 triliun. Keluarnya investor asing ini bisa terjadi jika pelemahan rupiah lebih dalam dibanding nilai tukar negara-negara berkembang lain.

Dalam transaksi di pasar uang Jumat, 27 Februari 2015, rupiah merosot 101 poin (0,79 persen) ke level 12.932 per dolar AS. Rupiah bergerak liar sejak awal perdagangan dan sempat menembus level terendah di 12.960 per dolar AS di sesi perdagangan.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Joshua Pardede, mengatakan perbaikan data-data ekonomi Amerika Serikat semakin memperkuat posisi dolar AS.

BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE | M. AZHAR (PDAT)



Berita terkait

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

5 hari lalu

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di UNDIP

BCA Menggelar Program BCA Berbagi Ilmu di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan tema 'Survival Leadership, Facing Uncertainties'.

Baca Selengkapnya

Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

8 hari lalu

Masih Dibuka Pendaftaran Beasiswa BCA, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Simak di sini syarat beasiswa BCA.

Baca Selengkapnya

BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

8 hari lalu

BCA Tidak Operasional Kantor Cabang Hari Ini

BCA mengumumkan tidak melayani operasional kantor cabang hari ini Jumat, 10 Mei 2024 dalam rangka hari libur Kenaikan Yesus Kristus 2024.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

13 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

16 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

16 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

19 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

19 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

20 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

23 hari lalu

BCA Luncurkan Bukti Bakti BCA, Nicholas Saputra Menjadi Duta

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) meluncurkan Bukti Bakti BCA untuk program sosial dan lingkungan. Nicholas Saputra menjadi duta.

Baca Selengkapnya