Ternyata Pesawat Cadangan Milik Lion Air Tak Bisa Terbang

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 15:43 WIB

Pasukan Khas TNI AU melintas di dekat pesawat Lion Air saat berjaga di landasan pacu terminal 3 Bandara Seokarno Hatta, Tangerang, Banten, 20 Februari 2015. Pasca penumpang Lion Air memblokir landasan pacu, pihak pengelola Bandara mengerahkan Pasukan Khas TNI AU untuk mengamankan Bandara. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan peraturan bahwa maskapai harus menyiapkan pesawat cadangan untuk melayani penumpang jika dibutuhkan. Akan tetapi, Lion Air tampaknya tak bisa menggunakan pesawat cadangan itu saat terjadi delay berkepanjangan sejak Rabu lalu, 18 Februari 2015. Kacaunya jadwal penerbangan maskapai ini telah menyebabkan para penumpang telantar.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Keterbukaan Informasi Publik Hadi Mustofa Djuraid mengatakan Lion Air mengaku telah memiliki pesawat-pesawat cadangan. "Mereka bilang pesawat cadangannya ada problem, tidak bisa diterbangkan," katanya saat ditemui di kantornya, Jumat, 20 Februari 2015.

Pemerintah, kata Hadi, akan mewajibkan maskapai mempunyai pesawat cadangan selain memiliki pesawat utama. Kewajiban ini akan tertuang dalam peraturan menteri tentang standar pelayanan penumpang yang kini sedang disiapkan. "Terutama nanti untuk pesawat low cost carrier (penerbangan murah), misalnya 40 pesawat yang dia punya, pesawat cadangannya 2,5 persen (dari jumlah itu)," katanya.

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Angkutan Udara telah mengeluarkan surat teguran kepada maskapai Lion Air saat insiden kacaunya jadwal penerbangan, Rabu kemarin. Surat teguran diberikan karena penanganan pelayanan penumpang tidak sesuai dengan ketentuan.

"Kami melihat dalam tiga hari bahwa Lion Air sebagai perusahaan penerbangan tidak memiliki standar operasi prosedur penanganan darurat," katanya.

Menurut dia, teguran diberikan karena Lion dinilai tidak responsif dan tidak kooperatif. Lion dianggap tidak responsif karena maskapai tidak menyediakan tempat bertanya atau memberikan penjelasan atas kelanjutan delay kepada penumpang. Selain itu, pemerintah menilai Lion Air tidak kooperatif karena regulator susah berkoordinasi dengan maskapai saat kejadian berlangsung.

"Angkasa Pura, Kementerian Perhubungan dan otoritas bandara telah berusaha berkoordinasi dengan Lion dari pagi sampai jam 3 sore, tapi susah. Jam 3 baru kami ketemu corsec-nya (Corporate Secretary) Lion Air ," katanya.

Oleh karena itu, pemerintah tidak memberikan izin rute baru Lion Air hingga maskapai dapat menunjukkan SOP pelayanan kepada penumpang. Pemerintah juga meminta komitmen Lion dapat melaksanakan SOP pelayanan penumpang sebelum maskapai mendapatkan izin rute baru di masa mendatang.

ALI HIDAYAT

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

9 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

12 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

21 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

21 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

26 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya