Pemerintah Terbitkan Sukuk Retail Rp 20 Triliun

Reporter

Jumat, 20 Februari 2015 11:33 WIB

Bambang Brodjonegoro. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kembali membuka utang baru melalui penerbitan Sukuk Negara Retail Seri SR-007 hari ini, 20 Februari 2015. Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan penerbitan ini merupakan upaya pemerintah mengajak warganya ikut rembuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta proyek besar lainnya.

"Yang lebih penting memberikan kesempatan kepada sebagian besar investor yang dikategorikan kecil-menengah agar bisa menikmati investasi di luar perbankan," ujar Bambang dalam sambutan launching penawaran Sukuk Negara Retail Seri SR-007 di kantornya, Jumat, 20 Februari 2015.

Sukuk retail ini telah mendapatkan kesesuaian syariah DSN MUI Nomor B-043/DSN-MUI/II/2015 tanggal 17 Februari 2015. Masa penawaran tanggal 23 Februari sampai 6 Maret 2015 pukul 10.00. Penjatahan pemesanan Sukuk Negara Retail seri SR-007 akan diumumkan pada 9 Maret 2015. Sukuk Negara Retail Seri SR-007 dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia pada 12 Maret 2015.

Dalam penawaran ini, kupon yang ditawarkan pemerintah sebesar 8,25 persen per tahun dengan imbalan tetap pada Sukuk Negara Retail seri SR-007 dibayarkan setiap tanggal 11 setiap bulan. Sukuk Negara Retail SR-007 bakal terbit pada 11 Maret 2015 dan jatuh tempo pada 11 Maret 2018.

Nominal per unit Rp 1 juta dengan harga per unit at par (100 persen). SR-007 dapat dipesan minimal Rp 5 juta, dan kelipatannya, serta maksimal Rp 5 miliar. Pembayaran imbalan dilakukan tiap bulan pada tanggal 11, dimulai pada 11 April 2015.

Bambang menjelaskan penerbitan sukuk secara umum dikhawatirkan membebani investor dalam negeri. Biasanya, penerbitan sukuk kerap didominasi nilai besar, sehingga peluang investasi hanya bisa dinikmati pemain besar. "Untuk retail di kebanyakan negara mayoritas muslim, sukuk retail ini (syariah) upaya terbaik untuk bisa membuat kesejahteraan masyarakat meningkat, dan masyarakat memiliki alternatif investasi," ujarnya.

Bambang berharap, dengan penerbitan ini, minat investasi masyarakat ke depannya terus meningkat, baik secara kualitas maupun kuantitas, dalam pembiayaan proyek-proyek besar pemerintah. Dengan demikian, tingkat rumah tangga bisa langsung berperan dalam pembiayaan negara tanpa menggantungkan harapan besar dari pembiayaan pajak, investor besar yang membeli sukuk, dan obligasi negara. "Itulah financial inclution dalam arti yang sebenarnya," ujarnya.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan menambahkan, pemerintah telah menunjuk 17 perbankan dan lima lembaga penjamin emisi dalam penerbitan itu. Total target yang diharapkan pemerintah mencapai Rp 20 triliun. "Semuanya akan digunakan untuk pembiayaan APBN dan proyek pemerintah," ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN






Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

35 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

44 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

46 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 24 Triliun dari Lelang Surat Utang Negara Hari Ini

Pemerintah telah melelang Surat Utang Negara hari ini Rabu, 13 Maret 2024. Total nominal yang dimenangkan mencapai Rp 24 triliun.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

47 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

51 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

53 hari lalu

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana BOS yang selama ini cukup banyak membantu pendidikan justru diwacanakan dialihkan sebagian ke program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya