Begini Cara Hacker Menggasak Rp 12 Triliun dari 100 Bank
Selasa, 17 Februari 2015 07:25 WIB
TEMPO/Imam Yunni
3. Video Mata-mata
Data yang dikumpulkan virus perangkat lunak Carbanak lantas dieksekusi oleh video mata-mata ini. Dengan memantau layar ini, peretas dapat memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang cara kerja sistem internal setiap bank. Dengan demikian, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan setiap serangan. "Dengan cara ini, para penipu harus tahu setiap detail dari cara kerja pegawai bank dan mampu meniru aktivitas staf untuk mentransfer uang dan kas keluar," kata Gilbert.
4. Menguras Isi Rekening
Kelompok menggunakan sistem perbankan
online atau
e-payment internasional untuk mentransfer uang dari rekening bank mereka sendiri. Mereka menggunakan akun bank yang diduga dari Cina dan Amerika Serikat. Metode kedua yang digunakan adalah menggunakan akses pada sistem akuntansi bank untuk menggelembungkan saldo rekening sebelum menguras habis-habisan uang korban. Misalnya,
hacker bisa mengubah keseimbangan rekening korban dari US$ 1.000 menjadi US$ 10.000 sebelum menarik US$ 9.000. Dengan demikian, seolah-olah tak terjadi apa pun pada rekening korban.
RAYMUNDUS RIKANG | IBTIMES
Advertising
Advertising
Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini
2 hari lalu
Dari Sektor Publik dan Jasa Keuangan, Target Hacker Disebut Bergeser ke 3 Jenis Perusahaan Ini
Lanskap ancaman siber masa kini sudah mulai berubah dan sektor publik tidak lagi jadi target utama hacker.
Baca Selengkapnya
Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan
3 hari lalu
Dampak Teknologi AI, Bisa Tahan dan Serang Pengguna Teknologi dalam Waktu Bersamaan
Teknologi AI yang berkembang bisa membawa dampak negatif dan positif.
Baca Selengkapnya
McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab
24 hari lalu
McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab
Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.
Baca Selengkapnya
6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya
29 hari lalu
6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya
Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.
Baca Selengkapnya
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan
51 hari lalu
Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan
Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.
Baca Selengkapnya
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis
5 Maret 2024
Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis
Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.
Baca Selengkapnya
Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas
4 Maret 2024
Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas
Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.
Baca Selengkapnya
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan
22 Februari 2024
Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan
Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.
Baca Selengkapnya
Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir
21 Februari 2024
Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir
Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.
Baca Selengkapnya
Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya
17 Februari 2024
Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya
KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
2 jam lalu
3 jam lalu
10 jam lalu
11 jam lalu
17 jam lalu
17 jam lalu
19 jam lalu
20 jam lalu
21 jam lalu
22 jam lalu