Presiden Joko Widodo mendengarkan paparan dari Kepala BKPM, Franky Sibarani saat berkunjung ke ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di Gedung BKPM, Jakarta, 26 Januari 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana kerja sama Proton Holdings dengan PT Adiperkasa Citra Lestari milik Hendropriyono untuk mengembangkan mobil Proton di Indonesia ditanggapi pesimistis oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani.
Bila melihat pangsa pasar Proton sejauh ini, Franky tak yakin investasi Proton di Indonesia bisa berkembang. "Kalau dilihat dari tren penjualannya, sebenarnya Proton menurun," kata Franky di Istana Kepresidenan, Selasa, 10 Februari 2015.
Franky juga tak optimistis Proton akan benar-benar berinvestasi di Indonesia. Sebab, kerja sama pada level awal ini baru sebatas melakukan studi kelaikan. "Jadi saya pikir masih panjang prosesnya," ujarnya.
Franky mengaku tak tahu-menahu soal rencana investasi perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holdings Berhad. Menurut Franky, di BKPM, Proton masih tercatat sebagai distributor. "Belum ada satu pun laporan aplikasi untuk membangun pabrik di dalam negeri," katanya.
Menurut Franky, pernyataan rencana investasi mobil nasional yang disampaikan Proton hanyalah klaim sepihak. Alasannya, isu utama industri otomotif saat ini sebenarnya adalah mobil ASEAN. "Tapi, karena ada kerja sama ini, diangkat sebagai salah satu mobil nasional (ASEAN)," ujarnya.
Menurut Franky, untuk menjadi mobil ASEAN, Proton berupaya mencoba peruntungannya dengan masuk ke pasar Indonesia terlebih dulu.
Kerja sama antara Proton dan Adiperkasa mengundang reaksi masyarakat karena menilai pemerintah tak perlu menggandeng perusahaan Malaysia untuk mengembangkan mobil nasional. Hendropriyono sendiri telah membantah bahwa proyek yang dia kembangkan adalah mobil nasional.
Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang
53 hari lalu
Rekam Jejak Menteri Bahlil Lahadalia yang Diduga Jual-Beli Izin Tambang
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, melaporkan Tempo ke Dewan Pers pada Senin lalu. Berikut ini rekam jejak Bahlil Lahadalia hingga menjadi Menteri Investasi.