Begini Beda Proyek Hendro dan Mobil Tommy Suharto

Reporter

Senin, 9 Februari 2015 02:14 WIB

TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO, Jakarta -Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Otomobil Nasional Sdn. Bhd. (Proton) dan PT Adiperkasa Citra Lestari, meninggalkan kontroversi. “MoU itu tentang apa, saya belum tahu, “ ujar Panggah Susanto, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi di Kementerian Perindustrian


Menurut Panggah, proyek itu tidak mungkin berupa mobil nasional karena program yang pernah dijalankan oleh PT Timor Putra Nasional itu melanggar perjanjian dagang internasional. “Tidak mungkin. Program itu sudah diprotes WTO (Organisasi Perdagangan Dunia),” kata Panggah, 8 Februari 20015.


Jumat pekan lalu, Proton meneken MoU dengan Adiperkasa, perusahaan yang dipimpin oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara, Abdullah Mahmud Hendropriyono. Chairman Proton Mahathir Mohamad mengatakan pada tahap awal Malaysia akan mengekspor kendaraan utuh ke Indonesia. Berikutnya, kedua perusahaan akan merakit mobil dan membuat pabrik komponen di Indonesia.


Menurut Hendro, penggunaan istilah mobil nasional dalam kerja sama ini tidak tepat. Melalui pesan pendek kemarin, ia menjelaskan, proyek ini adalah murni kerja sama antara pihak swasta dan swasta. Ia menyebutkan, kebutuhan dana untuk membangun pabrik mobil asli Indonesia sangat besar. “Proton juga akan membantu pemasaran dan jaringan,” tutur mantan anggota Dewan Pengarah Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla ini.


Ide pembuatan mobil nasional bisa ditelusuri hingga 1996. Kala itu, Presiden Soeharto menerbitkan Inpres 2 Tahun 1996 yang menunjuk PT Timor Putra Nasional sebagai pionir mobil nasional. Timor Putra adalah perusahaan milik Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, anak bungsu Soeharto.


Advertising
Advertising

Sebagai pengembang mobil nasional, Timor mendapat fasilitas yang luar biasa dari pemerintah. Perusahaan itu dibebaskan dari bea masuk dan pajak dengan syarat harus menggunakan komponen lokal sebesar 20 persen pada tahun I, 40 persen pada tahun II, dan 60 persen pada tahun berikutnya.


Dengan alasan melancarkan proyek mobil nasional, Soeharto menerbitkan Keppres 42 Tahun 1996. Intinya, Timor tak perlu melalui tahapan pemenuhan komponen lokal dan boleh mengimpor mobil secara utuh, tanpa bea masuk. Untuk itu, dipilihlah produk Kia Sephia 1995 yang diberi nama Timor S15.


Perlakuan istimewa terhadap Timor ini digugat oleh Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa ke WTO. Pada 22 April 1998, Indonesia dinyatakan bersalah dan program Timor harus dihentikan. Setelah krisis moneter, lewat Keppres 20 Tahun 1998, proyek Timor pun tamat.


Selepas Timor, muncul berbagai calon mobil nasional lainnya. Mobil itu misalnya Bimantara yang diproduksi oeh PT Bimantara Citra, milik Bambang Trihatmodjo. Perusahaan ini sempat bekerja sama dengan Hyundai sebelum akhirya berhenti berproduksi.


ALI HIDAYAT | SYAILENDRA | ARTIKA RACHMI FARMITA | TIM TEMPO

Berita terkait

Apakah itu Yayasan Supersemar, Kasus Apa yang Membelitnya? Berikut Kronologinya

47 hari lalu

Apakah itu Yayasan Supersemar, Kasus Apa yang Membelitnya? Berikut Kronologinya

Indonesia pernah diguncangkan dengan kasus penyelewangan dana yang dilakukan kroni Soeharto. Yayasan Supersemar kemudian jadi masalah.

Baca Selengkapnya

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

50 hari lalu

Teten Dorong Industri Otomotif Bermitra dengan UMKM Komponen, Sambut Pengembangan EV

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong UMKM diberi andil lebih besar dalam industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

58 hari lalu

Kemenkomarves Bicara Industri Otomotif ASEAN, Indonesia Unggul di Mobil Penumpang

Sebanyak 54 persen kendaraan yang diekspor merupakan mobil tujuh kursi. Karena itu Indonesia berpotensi menjadi hub industri otomotif ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

23 Februari 2024

Ganjar di IIMS 2024: yang Beli Mobil Banyak, Tapi yang Antre Beras Juga Banyak

Ganjar mengatakan bahwa pembeli mobil saat ini cukup banyak, namun masyarakat yang mengantre beras juga disebut banyak.

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Darma Mangkuluhur Hutomo Anak Tommy Soeharto, Minat Balap hingga Bisnis

8 Februari 2024

Darma Mangkuluhur Hutomo Anak Tommy Soeharto, Minat Balap hingga Bisnis

Darma Mangkuluhur Hutomo, putra sulung Tommy Soeharto menjadi sorotan publik setelah dikabarkan membuat lapangan golf senilai Rp1,2 triliun

Baca Selengkapnya

Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Anak Tommy Soeharto yang Akan Buat Lapangan Golf Rp 1,2 T

8 Februari 2024

Sosok Darma Mangkuluhur Hutomo, Anak Tommy Soeharto yang Akan Buat Lapangan Golf Rp 1,2 T

Nama putra sulung Tommy Soeharto, Darma Mangkuluhur Hutomo tengah menjadi sorotan publik usai dikabarkan akan membuat lapangan golf senilai Rp 1,2 T.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Aset Tommy Soeharto yang Belum Laku Dilelang

28 Januari 2024

5 Hal tentang Aset Tommy Soeharto yang Belum Laku Dilelang

Tommy Soeharto senilai Rp2 triliun yang disita pemerintah melalui Satgas BLBI pada 2021 masih belum laku

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Beberkan Dua Alasan Aset BLBI Tommy Soeharto Rp 2 Triliun Tak Kunjung Laku

26 Januari 2024

Kemenkeu Beberkan Dua Alasan Aset BLBI Tommy Soeharto Rp 2 Triliun Tak Kunjung Laku

Kemenkeu akan kembali melelang aset sitaan milik Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Baca Selengkapnya

Tata Cahyani Awet Mesra dengan Bobby Tonelli, Netizen: Cocok Banget!

17 Desember 2023

Tata Cahyani Awet Mesra dengan Bobby Tonelli, Netizen: Cocok Banget!

Tata Cahyani dan Bobby Tonelli terlihat makin mesra dari video carpool terbaru. Video mendapatkan dukungan dari publik agar makin langgeng.

Baca Selengkapnya