TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan yang dikeluarkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti selalu membuat orang banyak terkejut. Termasuk Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2015 yang melarang penangkapan bibit kepiting, lobster, dan rajungan, serta betina yang tengah bertelur.
Namun, ada saja cara pengusaha untuk mengakali aturan ini. Sekretaris Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Agus Priyono mengungkapkan trik pengusaha untuk meloloskan indukan yang tengah bertelur. "Kemarin ada yang membuat balok es lobster," katanya di kantornya pada Selasa, 3 Februari 2015.
Caranya, kata Agus, lobster dikemas dalam es batu untuk menyamarkan keberadaan telur di punggung yang berwarna jingga. Pengiriman dengan menggunakan es batu diyakini salah satu upaya untuk mengelabui. Modus ini ditemukan di Balikpapan dan Papua.
Modus lainnya, kata Agus, dengan terlebih dulu mengeruk telur dari betina yang akan dijual. Telur-telur ini, menurut Agus, akan dijual terpisah ke Jepang atau Tiongkok. Sebagai bahan makanan, telur-telur tersebut dihargai tinggi, maka eksportir tak kapok untuk menjualnya. Selain telur, cangkang kepiting juga dihargai mahal sebagai bahan baku kosmetik.
Harga lobster di pasaran berkisar mulai Rp 150.000 hingga Rp 750.000 per kilogram. Sementara harga kepiting tidak bertelur Rp 50.000, bertelur bisa dua kali lipatnya.
URSULA FLORENE SONIA
Berita terkait
Trenggono Sebut Perbankan Ogah Danai Sektor Perikanan karena Rugi Terus
4 hari lalu
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa sektor perikanan kurang mendapat dukungan investasi dari perbankan. Menurut dia, penyebabnya karena perbankan menghindari resiko merugi dari kegiatan investasi di sektor perikanan itu.
Baca SelengkapnyaMenteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan
4 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi
8 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi
Baca SelengkapnyaDFW Desak Pemerintah Usut Dugaan Kejahatan Perikanan di Laut Arafura
16 hari lalu
Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mendesak pemerintah untuk mengusut dugaan kejahatan perikanan di laut Arafura.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya
25 hari lalu
Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.
Baca SelengkapnyaSejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional
27 hari lalu
Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin
39 hari lalu
Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaTerkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia
39 hari lalu
Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaCerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu
39 hari lalu
Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut
45 hari lalu
Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.
Baca Selengkapnya