Apel AS Kena Bakteri, Apel Malang Curi Peluang

Reporter

Rabu, 28 Januari 2015 05:23 WIB

Sejumlah apel dari petani apel Malang yang tergabung dalam Asosiasi Hortikultura Nasional melakukan aksi unjuk rasa, di depan Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, (24/2). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO , Jakarta - Kasus terpaparnya apel impor dari Amerika Serikat oleh bakteri listeria monocytogenes bisa menjadi momentum bagus untuk buah lokal, salah satunya apel Malang. "Kondisi ini memberikan gambaran, bahwa apel impor yang kita anggap sehat karena bentuknya bagus ternyata berpenyakit," kata Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini, kepada Tempo, Selasa 27 Januari 2015. (Baca: Apel AS Berbakteri, Apel Malang Takut Tertular)

Banun menyatakan bakteri listeria monocytogenes yang di Amerika telah membunuh tujuh orang itu sebernarnya juga ada di Indonesia. Namun setiap ras manusia memiliki respons yang berbeda terhadap bakteri ini. "Misalnya ras di Indonesia dan Eropa, ketahanannya berbeda terhadap bakteri tertentu," ujarnya. (Baca: Ahok Larang Dua Buah Apel Amerika Ini di Jakarta)

Kementerian Pertanian Amerika Serikat telah memberikan peringatan dini kepada Pemerintah Indonesia mengenai penarikan produk apel Granny Smith dan Gala produksi Bidart Bros., Bakersfield, California. Apel dari pabrikan ini diduga mengandung bakteri listeria monocytogenes. Kementerian Perdagangan pun melarang peredaran apel itu. (Baca: Kena Bakteri, RI Larang Dua Jenis Apel Amerika)

Sejak Juli 2014 hingga saat ini, impor apel dari Amerika mencapai 16.616 ton. Sejauh ini pemerintah belum menemukan dua jenis apel yang berasal dari perusahaan terkontaminasi. Namun, pemerintah tetap memperketat pengawasan apel impor yang beredar di dalam negeri. "Kita awasi semua peredarannya,"kata Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya Badan Pengawas Obat dan Makanan, Suratmono.

PINGIT ARIA

Berita Terpopuler
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak

Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya

Biarkan Mbah Ronggo, Jokowi: Ini Cara Bantu KPK

Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

17 jam lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Dubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu

3 hari lalu

Dubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu

Dubes Palestina untuk Indonesia mengatakan hubungan perdagangan Indonesia dengan Israel tidak memengaruhi relasinya dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

3 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

6 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

7 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

7 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

7 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

7 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

9 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya