Pemerintah Klaim Harga Sembako Sudah Turun

Reporter

Selasa, 20 Januari 2015 22:00 WIB

Seorang pekerja sedang membersihkan beras dari sisa gabah di pasar induk Cipinang Jakarta Timur (16/3). TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Srie Agustin mengklaim mayoritas harga bahan kebutuhan pokok (sembako) dalam negeri mengalami penurunan harga paska penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) kemarin. “Dibanding 2 Januari lalu (penurunan harga BBM yang pertama) harga sembako sejak penurunan kedua kemarin semuanya turun,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa malam, 20 Januari 205.

Intervensi pemerintah menekan penurunan tarif angkutan umum sebesar 5 persen memberikan dampak signfikan terhadap perubahan harga sembako. Hanya komoditas beras dan daging sapi yang masih bertahan dengan harga lama sama dengan 2 Januari lalu, sedangkan yang lainnya sudah duluan turun. “Silahkan cek saja,” ujarnya. (Baca: Harga BBM Turun, Bahan Pokok Tetap)

Berdasarkan pantauan rutin yang dilakukan lembaganya 2 Januari lalu hanya empat komoditas ini yang mengalami kenaikan harga yakni beras naik 2,7 persen, bawang putih 2,5 persen, bawang merah 10 persen serta daging ayam 7 persen. Sedangkan sisanya turun, seperti tepung terigu turun 0,4 persen, kedelai 0,9 persen, cabe merak keriting rata-rata turun 3,9-5 persen.

Sementara hasil pantauan hari ini paksa penerapan harga baru premium, solar dan pertamax yang efektif kemarin, tercatat hanya dua komoditas ini yang bertahan sama dengan 2 Januari lalu yakni beras Rp Rp 9.700 per kilogram dan daging sapi Rp 99.500 per kilo gram, sedangkan sebagian besar komoditas mengalami penurunan harga seperti cabai-cabean turun 3-8 persen, minyak goreng 0,3 persen, tepung terigu 0,11 persen, daging ayam 0,97 persem, telur ayam 0,5 persen. (Baca:Harga BBM Turun, Pedagang Ogah Turunkan Harga)

Srie menambahkan, belum optimalnya penurunan harga tarif transportasi di semua wilayah Indonesia menyebabkan beban distribusi dan logistik tetap tinggi, akibatnya beberapa komoditas sembako di luar pulau Jawa masih menunjukan kenaikan meskipun kecil. “Rata-rata (kenaikannya) masih dibawah 1 persen, namun secara nasional bisa dikatakan harga sudah terkendali,” paparnya.

Selain faktor distribusi, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan harga masih beranjak naik pertama, faktor suplai-demand dalam negeri, kedua faktor eksternal yang disebabkan menguatnya nilai tukar dolar, serta aksi spekulan penimbunan harga yang dilakukan pengusaha. “Makanya kita sejak ada penurunan terus melakukan operasi pasar baik reguler maupun khusus,” ujarnya.

JAYADI SUPRIADIN

Baca juga:
Bob Sadino Pernah Diusir DPR, Bagaimana Ceritanya?
Daftar Setoran Polisi ke Rekening Budi Gunawan
Menteri Tedjo Anti-Difoto Saat Melihat Jam Tangan
Karena Cinta, Remaja Ini Siap Nikahi Ayahnya

Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

3 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

10 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

11 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

11 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

16 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

16 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

18 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

19 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya