Bosowa Datang, Taksi Lokal Protes Bupati Banyuwangi

Reporter

Rabu, 14 Januari 2015 12:35 WIB

Ratusan sopir taksi melakukan aksi unjuk rasa dan mogok beroperasi di depan balaikota Malang, Jawa Timur (5/3). Ratusan sopir taksi tersebut menolak rencana masuknya taksi baru Blue Bird karena dinilai akan memperparah kemacetan dan mengurangi pendapatan mereka. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Banyuwangi - Puluhan sopir Taksi Osing Banyuwangi, Jawa Timur, berunjuk rasa di depan kantor Bupati dan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Banyuwangi, Rabu, 14 Januari 2015. Mereka memprotes Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang memberikan izin operasional kepada Taksi Bosowa.

Para sopir berunjuk rasa dengan membawa semua armada taksinya. Mereka meminta Bupati Azwar Anaz mencabut izin operasi Taksi Bosowa. Sebab, sejak Taksi Bosowa beroperasi, pendapatan sopir Taksi Osing menurun. "Keluarga kami di rumah butuh makan, Pak," kata Jatmiko, pengunjuk rasa. (Baca berita lain: Dua Bus Bandara Banyuwangi Dioperasikan)

Menurut Jatmiko, Taksi Osing sudah beroperasi sejak 2000 dengan 28 armada. Taksi-taksi tersebut dimiliki oleh para sopir sendiri. Mereka kemudian membentuk paguyuban. Jatmiko mengaku membeli taksi pada 2003 seharga Rp 50 juta yang pembayarannya dicicil selama lima tahun.

Sebelum Taksi Bosowa beroperasi, ujar dia, penumpang sudah sepi. Saban hari, ia hanya dapat beroperasi dua-empat kali. Namun, sejak Taksi Bosowa beroperasi pada 20 Desember 2014, penumpang Taksi Osing makin turun. "Sekarang jarang dapat penumpang." (Baca: Gunung Ijen, Favorit Turis di Banyuwangi)

Nuril, sopir Taksi Osing lainnya, menuturkan seharusnya pemerintah daerah tidak menambah taksi dari perusahaan lain karena minat warga naik angkutan tersebut rendah. Taksi Osing sendiri berniat melakukan peremajaan armada agar lebih menarik minat penumpang. "Kalau ada perusahaan taksi lain yang lebih besar, kami bisa kehilangan pekerjaan," katanya.

Setelah berunjuk rasa selama 30 menit, para sopir akhinya membubarkan diri karena tak ditemui Bupati. Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Banyuwangi Suprayogi berujar, pemerintah daerah memberikan izin operasional kepada Taksi Bosowo untuk menghindari monopoli penyediaan transportasi publik.

Menurut dia, bila dihitung dari komposisi penduduk, Banyuwangi membutuhkan 214 armada taksi. Saat ini baru 41 unit taksi yang beroperasi, terdiri atas 28 unit Taksi Osing, 3 unit Taksi Ramayana, dan 10 Taksi Bosowa. "Sudah ada kesepakatan titik-titik mangkal yang berbeda antartaksi," tutur Suprayogi.

Banyuwangi, kata Suprayogi, membutuhkan banyak taksi sebagai pendukung pariwisata. Apalagi, dalam tiga tahun terakhir, jumlah wisatawan ke Banyuwangi terus melonjak. (Baca pula: Banyuwangi Kekurangan Agen Wisata)

IKA NINGTYAS




Berita Terpopuler:
Menteri Andrinof: Jepang Cuma Menggertak
Air Asia Akui Izin QZ8501 Cuma Lewat Omongan
Menteri Rini: Pertamina Sulit Akuisisi TPPI
Menteri Susi Diancam Bakal Disantet
Terminal Teluk Lamong Mulai Otomatisasi Pelabuhan







Advertising
Advertising

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik

12 Desember 2023

Taksi Bluebird Ganti Transmover Avanza Baru, Tarif Bakal Naik

Bluebird di tahun ini menambah sekaligus melakukan peremajaan dengan total 750 unit Transmover terbaru.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen

14 September 2022

Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Bus Ekonomi Antarkota di Jawa Barat Naik 16 Persen

Tarif bus ekonomi antarkota dalam provinsi (AKDP) di Jawa Barat resmi naik 16 persen usai kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Pemberlakuan Batas Tarif Taksi Online Akan Diawasi Ketat

19 Desember 2018

Pemberlakuan Batas Tarif Taksi Online Akan Diawasi Ketat

Pemerintah memastikan bakal mengawasi ketat kepatuhan para operator taksi online dalam memberlakukan tarif operasionalnya.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Taksi Online Diteken, Tarif Tak Boleh Lebih Rp 6.500

13 Desember 2018

Aturan Baru Taksi Online Diteken, Tarif Tak Boleh Lebih Rp 6.500

Kemenhub meneken aturan baru tentang taksi online.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Rumah akibat Gempa Situbondo Diharapkan Selesai 3 Pekan

12 Oktober 2018

Perbaikan Rumah akibat Gempa Situbondo Diharapkan Selesai 3 Pekan

Berdasarkan catatan Pemprov Jatim, Soekarwo mengatakan ada sebanyak 210 rumah rusak di Kecamatan Gayam, Pulau Sapudi akibat gempa Situbondo.

Baca Selengkapnya

Gempa Situbondo, Pemda Jatim Bangun RS Sementara di Pulau Sapudi

12 Oktober 2018

Gempa Situbondo, Pemda Jatim Bangun RS Sementara di Pulau Sapudi

Pulau Sapudi adalah wilayah yang paling parah terdampak gempa Situbondo berkekuatan 6,3 SR.

Baca Selengkapnya

Alasan Pasar Mobil Jatim Tetap Stabil Atas Pelemahan Rupiah

15 September 2018

Alasan Pasar Mobil Jatim Tetap Stabil Atas Pelemahan Rupiah

Pasar penjualan mobil di Jawa Timur masih stabil dan tak terpengaruh pelemahan rupiah atas dolar AS

Baca Selengkapnya