Operasional Pupuk Iskandar Muda Tinggal Hitungan Hari
Reporter
Editor
Senin, 4 Juli 2005 02:53 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pasokan gas ExxonMobil untuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) akan berakhir 8 Juli mendatang. Jika hingga waktu tersebut PIM belum juga mendapatkan pasokan baru, dipastikan pabrik yang berdiri 1982 itu akan berhenti beroperasi.Direktur Utama PIM Hidayat Nyakman mengutarakan, sebenarnya ExxonMobil masih mempunyai cadangan satu kargo gas lagi yang belum terjual. "Karena itu kami meminta pasokan gas jangan ditutup dulu, karena PIM mau membeli gas Exxon," kata dia kepada Tempo, Ahad (3/7). Hanya saja, kata Hidayat, diperlukan perjanjian baru tentang harga jual dengan Exxon. Saat ini PIM hanya mampu membeli gas seharga US$ 6,55 per mmBTU, karena harga ekspor pupuk turun dari sebelumnya US$ 270 per ton menjadi US$ 230 per ton. Hidayat mengungkapkan, pemerintah melalui Pertamina sedang mengikuti tender pembelian gas alam cair dari Nigeria. Sayang, harga dasar yang ditawarkan tak kurang dari US$ 7,2 per mmBTU. "PIM harus hati-hati soal harga, karena dana talangan gas sebesar US$ 16 juta dari Departemen Keuangan harus dikembalikan," ujarnya. Kinerja PIM, Hidayat menilai, masih cukup baik. Sampai Juni 2005, PIM memperoleh keuntungan "beberapa miliar rupiah". Sejak Mei lalu PIM sudah mengekspor 80 persen dari total produksinya (40 ribu ton). Sejak Januari hingga September PIM mendapat izin ekspor sebanyak 220 ribu ton urea. Ditemui terpisah, Dirjen Industri Agro dan Kimia Departemen Perindustrian Benny Wahyudi mengatakan, pemerintah bersama Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas sedang mengupayakan pasokan gas untuk PIM. SYAKUR/SUTARTO/EFRI
Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional
2 hari lalu
Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.