Sejumlah kendaraan antre mengisi BBM bersubsidi di Tegal, Jawa Tengah, Senin, 17 November 2014. ANTARA/Oky Lukmansyah
TEMPO.CO , Jakarta:- Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dan solar diperkirakan bakal kembali berubah 1 Januari mendatang. Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, upaya itu dilakukan sebagai konsekuensi penurunan harga minyak dunia saat ini.
"Saya enggak bisa katakan berapa karena kami baru rapat lagi besok. Mau lihat berapa harga keekoonomian hari ini," ujarnya selepas Rapat Koordinasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kantornya, Senin, 29 Desember 2014.
Penurunan harga minyak dunia saat ini, berdampak pada harga minyak domestik, tak ayal kenaikan harga yang dilakukan pertengahan November, bakal kembali berubah mulai tahun depan. "Kita lihat saja apakah lebih rendah atau tinggi, pokonya harga baru lah," ujarnya.
Untuk mendukung rencana itu, pemerintah bakal kembali melakukan rapat koordinasi untuk penentuan harga baru tersebut, termasuk penetapan berapa subsidi tetap BBM yang akan diberikan pemerintah. "Lihat saja dulu, kita akan mengexcercise semua opsi yang ada," ujarnya. Khusus poin kedua, penetapan subsidi tetap BBM terpaksa ditempuh pemerintah untuk menstabilkan keuangan negara, tanpa perlu melakukan APBN-Perubahan setiap tahunnya.
Saat disesak berapa perubahan harga yang akan ditetapkan, mantan Menteri BUMN era Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu ini enggan membocorkannya, rencananya pemerintah akan mengumumkan menjelang pergantian tahun. "Nanti tahun baru masyarkaat akan membeli bbm dengan harga baru," ujarnya.
Sofyan menegaskan, setelah persoalan subsidi tetap dan harga baru selesai diteken, pemerintah berfokus mengalihkan ruang subsidi energi untuk pembangunan infrasturktur dan lainnya, sehingga subsidi yang bersifat konsumtif mulai dihapuskan. "Policy ini kita harapkan tidak akan menyendera lagi APBN kita," ungkapnya.
