Pesawat AirAsia A320 bersiap mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada Maret 2013. ADEK BERRY/AFP/Getty Images
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Indonesia AirAsia menyatakan pesawat Air Bus A320-200 bernomor penerbangan QZ8501 yang terbang dari Surabaya ke Singapura menjalani perawatan terjadwal terakhir pada 16 November 2014. Pesawat ini hilang kontak pagi tadi dengan membawa 162 penumpang, termasuk awak pesawatnya.
Pilot pesawat, Kapten Iriyanto, mempunyai jam terbang sebanyak 6.100 jam. Sedangkan perwira pertama atau kopilot QZ8501, Remi Emmanuel Plesel, mengantongi 2.275 jam terbang. (Baca: Cuaca Buruk Diduga Penyebab AirAsia Hilang)
Lewat pernyataan tertulis, AirAsia menyatakan pilot meminta perubahan rute karena faktor cuaca. Permintaan perubahan rute itu dilakukan sebelum pesawat hilang kontak dengan air traffic control di Indonesia. (Baca: Daftar Nama Kru dan Penumpang AirAsia)
Sebelumnya, AirAsia QZ8501 dilaporkan hilang kontak di sekitar Tanjung Pandan, Belitung. QZ8501 take off dari Bandara Juanda, Surabaya, pukul 05.36 WIB, menuju Singapura. Pada pukul 06.17 WIB, pesawat tersebut hilang kontak.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut kondisi korban kecelakaan pesawat capung di Jalan Sunburst, Cilenggang, Tangerang Selatan masih utuh. Kecelakaan terjadi saat hujan deras melanda wilayah ini.