Seorang teknisi memeriksa mesin pesawat AirAsia Aibus A320 di Bandara Narita, Tokyo, Jepang, pada Juni 2012. Kiyoshi Ota/Bloomberg via Getty Images
TEMPO.CO, Belitung - Bupati Belitung Timur, Basuri Tjahaja Purnama, mengatakan sejumlah aparat dan nelayan telah bergerak untuk mencari pesawat AirAsia yang dikabarkan jatuh di perairan Belitung Timur.
"Pencarian AirAsia difokuskan pada sisi selatan ke utara perairan Belitung Timur,"ujar Basuri yang merupakan adik dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Minggu, 28 Desember 2014. (Baca: Jalur Pesawat Air Asia Versi Flightradar24)
Basuri mengatakan, pencarian AirAsia sudah dilakukan sejak tadi pagi. Adapun aparat yang dilibatkan meliputi Kepolisian Air, TNI AL, dan Basarnas. "Saya sudah bangun empat posko untuk informasi dan koordinasi. Ada di Jangkang, Manggar, Dendang, dan Kelapa Kampit," ujar Basuri. (Baca: AirAsia Hilang Kontak, Adik Ahok Buat Posko)
Basuri belum bisa memastikan pesawat apa yang jatuh di perairan Belitung Timur. Hingga saat ini, dirinya masih menunggu informasi lebih lanjut dari tim pencarian. (Baca: Adik Ahok Cari Pesawat Hilang Kontak di Belitung)
Secara terpisah, Kepala Basarnas Bangka Belitung, Joni Superiadi, menjelaskan pesawat AirAsia yang dikabarkan jatuh itu berada di koordinat 03.22.46S dan 108.50.07 E. "Kami hanya diberi info ada pesawat hilang kontak," ucapnya. (Baca: AirAsia Benarkan Pesawatnya Hilang Kontak)
Sebelumnya diberitakan, pesawat AirAsia QZ 8501 dengan rute Surabya-Singapura dilaporkan hilang dalam perjalanan pagi ini di atas perairan Tanjung Pandan, Belitung, pada ketinggian 34 ribu kaki dari permukaan air laut. Pesawat itu berjenis Airbus A320 dengan nomor registrasi PK-AXC dan membawa 155 penumpang, tak termasuk kru. (Baca juga: Status AirAsia yang Hilang: Delayed)
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
30 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, Indonesia AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan Menuju Kota Kinabalu
Maskapai penerbangan Indonesia AirAsia membatalkan dua penerbangan dari dan menuju Kota Kinabalu, Malaysia akibat sebaran abu vulkanik Gunung Ruang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
