Akses ke Lembaga Keuangan Minim, Ekonomi Terhambat
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 20 Desember 2014 15:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, mengatakan rendahnya pemahaman serta penggunaan produk dan jasa keuangan menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, akses masyarakat terhadap produk dan jasa terbatas, ditambah kekurangan ketersediaan produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat kalangan menengah mikro.
Karena itu, OJK, dalam beberapa bulan ini, tengah menyusun produk keuangan yang cocok dengan masyarakat kalangan menengah. “Produk yang dinamai Layanan Keuangan Mikro ini menyasar masyarakat kalangan menengah, seperti petani, nelayan, dan pengusaha mikro," ujar Kusumaningtuti dalam sambutan peluncuran Pasar Keuangan Rakyat 2014 di Jakarta International Expo, Ahad, 20 Desember 2014. (Baca: Minim, Rakyat Terhubung Industri Keuangan)
Produk itu, tutur Kusumaningtuti, menawarkan sejumlah produk dan jasa keuangan, di antaranya paket tabungan bebas biaya administrasi, asuransi mikro, reksadana mikro, paket cicilan emas, dan pembiayaan mikro. "Program ini sebenarnya telah diluncurkan pada Kamis, 18 Desember 2014, di desa nelayan Karangsong, Indramayu.”
Berdasarkan survei nasional literasi keuangan OJK tahun lalu, hanya 21,48 persen atau seperlima penduduk Indonesia yang sudah masuk kategori well literate. Sebanyak 59,47 persen masyarakat Indonesia telah menggunakan produk dan jasa keuangan. Otoritas mencatat, masyarakat ekonomi menengah ke bawah merupakan kelompok masyarakat yang belum banyak memanfaatkan dan memperoleh akses produk dan jasa keuangan. (Baca: Keuangan Inklusif Bisa Jadi Solusi Kemiskinan)
KHAIRUL ANAM
Berita terpopuler:
Natal dan Tahun Baru, BI Siapkan Rp 88 Triliun
Alex Sinaga Resmi Pimpin Telkom
Natal dan Tahun Baru, Tiket Citilink Ludes