TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mewajibkan semua pegawai negeri di kementerian yang dipimpinnya minum jamu setiap Jumat. "Kami gaungkan setiap hari Jumat minum jamu," katanya, Jumat, 19 Desember 2014.
Menurut Rachmat, kebijakan itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk mempromosikan jamu. Dengan cara itu, dia mengharapkan produksi dan penjualan jamu lokal di dalam negeri terus meningkat.
Rachmat menjelaskan nilai perdagangan jamu baru mencapai Rp 80 triliun per tahun. Dari jumlah itu, Rp 15 triliun di antaranya jamu impor. "Jamu merupakan produk unggulan yang harus dipromosikan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, karena bahan baku jamu ada di Indonesia,” ujarnya.
Dalam acara minum jamu di kantornya, Rahmat juga mengajak Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Puan Maharani serta Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Ngurah Puspayoga. Rahmat menginginkan lembaga pemerintah lainnya turut serta mengkampanyekan kebiasaan minum jamu.
"Promosi harus melalui kantor pemerintah, lalu ke luar negeri. Nanti, di semua kantor pemerintahan, saya akan sosialisasikan minum jamu setiap Jumat," tuturnya.
Puspayoga menyambut keinginan Rachmat untuk mengkampanyekan kebiasaan minum jamu tersebut. Cara seperti itu dapat menggenjot pendapatan para pengusaha UMKM, terutama pada sektor jamu, di dalam negeri. "Ini adalah cara kita untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan," katanya.
