TEMPO.CO,Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan perusahaan pangan global, Cargill, siap menanamkan investasinya dalam jumlah besar mulai tahun depan. "Totalnya hingga US$ 700 juta. Salah satu pabrik baru yang akan diresmikan ada di Surabaya, dan beberapa investasi lain," ujarnya selepas menemui perwakilan Cargill di kantornya, Senin, 8 Desember 2014.
Penggelontoran investasi oleh perusahaan asal Amerika Serikat itu sudah digagas lama. Pihak Cargill menyatakan ketertarikannya menambah investasi di sektor manufaktur, khususnya pembangunan pabrik makanan ternak berteknologi tinggi. "Ini untuk melengkapi beberapa investasinya yang sudah ada di Indonesia. Courtesy call-nya sudah diiniasi lama," ucap Sofyan. (Baca: Ini Resep Menteri Bambang Agar Rupiah Tak Loyo)
Sofyan mengatakan, selain berkonsentrasi pada pembangunan pabrik, pemerintah juga meminta Cargill membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi kakao rakyat sebagai bagian dari pengembangan bisnis cokelat ke depan. "Dan kita lihat bagaimana mereka juga bisa membantu dan meningkatkan produktivitas jagung di Indonesia," ujarnya.
Dalam pembicaraan hari ini, selain berfokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas tanaman, pemerintah juga meminta Cargill mengolah bahan pangan dalam negeri menjadi produk yang berkualitas tinggi, sehingga memiliki nilai jual yang lebih baik. "Daripada kita hanya sebatas ekspor mentahnya," kata Sofyan. (Baca:Jusuf Kalla: Pemerintah Tetap Akan Impor Gula)
