Waspada Inflasi karena Kenaikan Tarif Angkutan  

Kamis, 20 November 2014 13:27 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi, pemerintah kini terus mengontrol dampaknya terhadap inflasi. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan bahwa pemerintah juga mewaspadai kenaikan inflasi akibat kenaikan tarif angkutan umum.

"Akan ada upaya untuk menjaga dampak kenaikan harga BBM ke angkutan umum," ujar Agus begitu keluar dari ruang rapat di kantor Menteri Koordinator Perekonomian di Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis, 20 November 2014. (Baca: Inflasi Akibat Kenaikan BBM Maksimal 2,58 persen)

Tadi pagi Menteri Koordinator Perekonomian Sofjan Djalil mengadakan rapat untuk membahas hal tersebut bersama para menteri dan pejabat terkait. Selain Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, hadir juga dalam rapat itu Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia Juda Agung menyatakan kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000 per liter menyumbang inflasi sebesar 2,58 persen. "Dari angka itu, inflasi akibat dampak langsung kenaikan harga BBM hanya 1,27 persen," ujarnya pada awal November ini. (Baca: Organda Minta Tarif AKAP Naik Lebih 10 Persen)

Juda menambahkan, sisanya, 0,74 persen, merupakan inflasi akibat kenaikan tarif angkutan umum. Adapun 0,57 persen lainnya adalah inflasi akibat kenaikan harga komoditas lain.

PINGIT ARIA

Berita terpopuler:
3 Modus Baru Mafia Migas Versi Faisal Basri
Rekam Jejak Amien Sunaryadi di Berbagai Lembaga
Menteri Susi Ternyata Nge-fans dengan Risma

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

23 jam lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

1 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

1 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

2 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya