BI Rate Naik, Kalla: Bunga Mahal Hambat Daya Saing  

Reporter

Selasa, 18 November 2014 18:56 WIB

Jusuf Kalla (kanan) memberikan keterangan pers di hadapan awak media terkait program kerja mereka di Bandung, 3 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mengumumkan kenaikkan suku bunga acuan (BI Rate) dari 7,5 persen menjadi 7,75 persen pada Selasa 18 November 2014. Bank sentral mengklaim kenaikan suku bunga dilakukan demi menjaga inflasi sesuai dengan target. (Baca: Harga BBM Melambung, BI Rate Naik Jadi 7,75 Persen)

Namun, pada acara Risk and Governance Summit di Hotel Dharmawangsa, Selasa pagi, Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengatakan suku bunga tinggi menyebabkan daya saing industri keuangan melemah. Kalla berharap ada penurunan bunga untuk meningkatkan daya saing. "Kalau bunga tinggi, modal juga susah," ujar Kalla dalam sambutannya.

Selain bunga tinggi, Kalla menuturkan melemahnya daya saing industri keuangan disebabkan oleh faktor lain, seperti ketersediaan listrik, infrastruktur, serta birokrasi. Daya saing industri keuangan, kata dia, perlu ditingkatkan untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

Padahal, ujar Kalla, Indonesia memiliki penduduk dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Ini seharusnya menjadi modal utama untuk bersaing dalam MEA. ‎Selain itu, jika dibanding kondisi politik negara ASEAN lainnya, Indonesia juga dinilai lebih stabil. (Baca: Bunga KPR Mandiri Turun Tahun Ini, BTN Menyusul)

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menuturkan pergerakan suku bunga ditentukan oleh komponen makro dan mikro. Komponen makro terkait dengan suku bunga acuan Bank Indonesia, sementara komponen mikro berupa efisiensi industri keuangan. ‎Efisiensi dilakukan melalui pengurangan margin serta memperbaiki rasio biaya dengan pendapatan untuk menekan harga. (Baca: Bunga KPR Tinggi, Konsumen Tunda Beli Rumah)

FAIZ NASHRILLAH‎

Berita Terpopuler
Ahok Didoakan Jadi Mualaf di Muktamar Muhammadiyah
Jokowi: Harga BBM Naik Rp 2.000 Per Liter
Pujian ke Ahok: Lebih Islami ketimbang Muslim

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

21 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

4 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

8 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

9 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

9 hari lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

9 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

13 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya