Jokowi Pulang, Ekonom: Mustahil Harga BBM Naik  

Reporter

Senin, 17 November 2014 06:43 WIB

Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan sejumlah gubernur usai pembukaan Rakornas Kabinet Kerja, di Istana Negara, Jakarta, 4 November 2014. Jokowi menyampaikan rencana pemerintah untuk melakukan pengalihan subsidi BBM ke subsidi pupuk dan benih, irigasi dan bendungan. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Kepulangan Presiden Joko Widodo setelah menghadiri serangkaian agenda internasional memunculkan beragam spekulasi mengenai realisasi rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Apalagi, sejumlah petinggi negara sudah mengatakan kenaikan harga BBM akan diumumkan setelah Jokowi pulang dari luar negeri. (Baca: Jusuf Kalla: Kenaikan Harga BBM Akan Ditunda)

Namun Direktur Institute for Development Economy and Finance Enny Sri Hartati punya pandangan lain. Menurut Enny, mustahil harga BBM naik dalam tiga hari mendatang, "Karena hingga kini belum ada persiapan yang dilakukan pemerintah untuk menaikkan harga BBM," kata Enny kepada Tempo, Ahad, 16 November 2014.

Menurut Enn, kenaikan harga BBM memerlukan persiapan dan kalkulasi yang matang dan komprehensif. Cepat atau lambatnya penaikan harga BBM, kata dia, tidak menjadi persoalan jika dilakukan dengan persiapan yang tepat. Enny mengatakan pemerintah terlalu gegabah jika langsung menaikkan harga BBM tiga hari setelah kepulangan Jokowi. Kenaikan harga BBM dapat dilakukan dalam waktu dekat apabila Jokowi sudah menginstruksikan penggelaran rapat kabinet saat dia berada di luar negeri. (Baca: JK: Kenaikan Harga BBM Harus Lebih Cepat )

Apalagi, kata Enny, kenaikan harga BBM akan memberikan efek simultan. Karena itu, setiap menteri harus memberikan kalkulasi mengenai dampak kenaikan harga di sektor yang dia pegang serta menyiapkan antisipasi. Sebagai contoh, kata Enny, Kementerian Ketenagakerjaan harus memberikan kalkulasi ihwal upah buruh. "Di dalam negeri masih belum ada deal. Apabila ternyata dampak kenaikan BBM tak dapat diatasi dengan baik, kredibilitas pemerintah dapat terancam," ujar Enny.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah akan memutuskan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat. "Insya Allah, begitu Pak Jokowi tiba di Tanah Air, (kenaikan harga BBM bersubsidi) segera akan diumumkan supaya menghilangkan keragu-raguan," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jumat, 14 November 2014.

Menurut Kalla, saat ini pemerintah tengah menghitung jumlah kenaikan harga BBM dengan pertimbangan turunnya harga minyak dunia ke level US$ 85 per barel. Selain itu, kata Kalla, pemerintah juga perlu melakukan kalkulasi dengan pertimbangan melemahnya nilai tukar rupiah. "Harus kami hitung ulang. Disesuaikan dengan kondisi yang ada." Kalla mengatakan pemerintah tidak tak ingin harga BBM dinaikkan ketika harga minyak dunia tengah turun. (Baca: Nurul Arifin: Harga Dunia Turun, Kok BBM Kita Naik)

DINI PRAMITA

Berita Terpopuler
Jokowi Kenalkan Blusukan di Forum G-20

Kasus Shabu Unhas, Nilam Dikenal Temperamental

Sarwono: Ada Calon Ketum Golkar yang Pro-Jokowi

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

8 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

8 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

8 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

10 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

11 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

11 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

12 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

12 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

13 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

14 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya