Kata Fahri Hamzah Soal Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Reporter

Kamis, 30 Oktober 2014 06:13 WIB

Fahri Hamzah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengatakan Presiden Joko Widodo tidak perlu mendapatkan persetujuan lembaganya untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi yang rencananya dilakukan sebelum 1 Januari 2015. (Baca: Kenaikan Harga BBM Tunggu Restu Jokowi)

Menurut Fahri, untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah Jokowi hanya menggunakan ruang fiskal dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2014. "Karena APBN hingga akhir 2014 sudah diketuk oleh DPR periode sebelumnya. Nanti tinggal pertanggungjawabannya saja," ujar Fahri kepada Tempo, Rabu, 29 Oktober 2014. (Baca: Harga BBM Diusulkan Naik Rp 3.000 per Liter)

Fahri menuturkan DPR akan membantu pemerintah dalam bekerja. "Jangan mempersulit, pemerintah tidak harus meminta persetujuan DPR," katanya. Ketika ditanya soal dugaan DPR akan menghambat program pemerintahan Jokowi, Fahri hanya menjawab singkat. "Tidak ada masalah. Yang baik akan kami dukung," kata Fahri, yang membidangi kesejahteraan rakyat. (Baca: Nasib BBM Bersubsidi Dibahas di Kantor Wapres)

Wakil Ketua DPR Bidang Ekonomi dan Keuangan Taufik Kurniawan berujar, meski Presiden Jokowi tidak perlu persetujuan DPR dalam menaikkan harga BBM bersubsidi, pemerintah masih perlu mendengarkan pertimbangan parlemen, terutama soal efek kebijakan itu. "Perlu ada penjelasan kepada DPR mengenai alasan kenaikan harga BBM," katanya.

Pengawasan dan transparansi dalam pengurangan subsidi BBM, tutur Taufik, juga akan terus dilakukan DPR. Menurut dia, hal itu dilakukan karena menaikkan harga BBM bersubsidi mempunyai dampak besar berupa pengurangan daya beli masyarakat dan menurunkan pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, Taufik mengapresiasi ketegasan pemerintah yang berencana menaikkan harga BBM bersubsidi sebagai langkah berani dan tepat, walaupun kebijakan itu nantinya tidak populis. (Baca: CT: Pemerintahan Baru Naikkan BBM November 2014)

RIDHO JUN PRASETYO

Berita Terpopuler
Hina Jokowi di FB, Tukang Tusuk Sate Ini Ditahan

Penghina Jokowi di Facebook Unggah Gambar Cabul

Tak Mau MA Dipenjara, Keluarga Minta Bertemu Jokowi

Berita terkait

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

3 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 hari lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

1 hari lalu

Anggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

3 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

3 hari lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

3 hari lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

5 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

6 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

6 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya