Kemenkeu Siapkan PPP Centre di Bawah APEC  

Reporter

Sabtu, 25 Oktober 2014 07:48 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan tol akses pelabuhan di kawasan Jampea, Jakarta, Jumat (9/5). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan pemerintah tengah menyiapkan pegawai untuk mengisi kantor Public Private Partnership (PPP) center yang akan dioperasikan mulai 2015. "SDM-nya sudah ada alokasinya, kita sudah ada rekrutmen," katanya di kantor Kementerian Keuangan. Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2014. (Lihat: Pemerintah Percepat Finalisasi PPP)

Proses administrasi pembentukan kelembagaan yang berfungsi mengurus proyek infrastruktur berskema kerja sama pemerintah swasta itu telah hampir tuntas. PPP Centre juga sudah mengantongi persetujuan bersama negara-negara Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Salah satu yang mengganjal adalah kelengkapan pegawainya. "Kami sedang mencari siapa kepala pusatnya dan siapa kepala divisinya," ujarnya. "Karyawan BKF yang sekolah di luar negeri akan kami siapkan untuk mengisi."

PPP Centre akan mendapatkan bantuan teknis dari Australia dan Kanada yang bertugas membantu kepala dan pejabat terkait dalam kegiatan operasional sehari-hari. Salah satu tugas lembaga baru itu adalah mengkaji reformasi fiskal di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global saat ini.

Andin mengatakan negara anggota APEC yang menaungi lembaga itu bisa membagi informasi mengenai berbagai perkembangan fiskal atau nonfiskal di negara masing-masing. (Baca: Proyek Kereta Trans Kalimantan Pakai Skema PPP)

Menurut Andin, untuk mengiming-imingi investor baru masuk, pemerintah harus siap dengan pelayanan perizinan terpadu, ketersediaan listrik, serta infrastruktur yang baik. Faktor perizinan ini menjadi sorotan utama bagi para investor. Adapun persoalan pajak, pemerintah berusaha tidak menjadi momok bagi investor dengan cara memungut pajak setelah bisnis sang investor baru berjalan lancar.

Seperti diketahui, PPP Center berdasarkan keputusan pertemun APEC tingkat menteri keuangan di Nusa Dua, Bali, beberapa tahun lalu. Rencananya lembaga itu akan menjadi pusat untuk mengatur standardisasi proyek investasi dari setiap negara anggota APEC.

JAYADI SUPRIADIN


Terpopuler:
Akhirnya, Nama 34 Menteri Kabinet Jokowi Rampung
Calon Menteri Dilabel Merah, Jokowi Tepok Jidat
Menggilai Aktris, Anak Jokowi Malah Ditaksir Gay
Luhut Panjaitan Temui Jokowi di Istana

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

23 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

35 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

44 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

47 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

51 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

53 hari lalu

Ramai-ramai Tentang Dana Bos untuk Program Makan Siang Gratis, Ini Awal Adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana BOS yang selama ini cukup banyak membantu pendidikan justru diwacanakan dialihkan sebagian ke program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Faisal Basri: Presiden Makin Gampang Cawe-cawe

54 hari lalu

Prabowo Ingin Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Faisal Basri: Presiden Makin Gampang Cawe-cawe

Ekonom Faisal Basri mengkritik rencana Prabowo Subianto yang ingin memisahkan Ditjen Pajak dari Kementerian Keuangan.

Baca Selengkapnya