Rupiah Merosot, BI Lanjutkan Intervensi  

Reporter

Minggu, 12 Oktober 2014 06:26 WIB

Sejumlah nasabah mengantri untuk menukarkan uang dolar Amerika karena merosotnya nilai tukar Rupiah di penukaran kurs valuta asing PT Ayu Masagung di Jakarta, Senin (13/10). TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar uang setelah banyak kalangan yang khawatir kurs rupiah terhadap dolar Amerika melemah hingga Rp 13.000 per dolar. Juru bicara Bank Indonesia, Peter Jacob, mengatakan intervensi dilakukan secara terukur setelah menganalisis pasar. "Jika pasar panik, kami masuk supaya supply dan demand stabil," katanya kepada Tempo, Sabtu, 11 Oktober 2014.

Peter mengatakan melemahnya rupiah bukan disebabkan faktor fundamental. Namun, kata dia, ada sentimen negatif yang bersifat sementara. Setelah melihat faktor melemahnya rupiah, Bank Indonesia, kata Peter, selalu berada di pasar. "Mengenai nilainya, kami akan sesuaikan dengan kondisinya," ujarnya. (Baca: Pelemahan Rupiah Picu Kenaikan Harga Barang)

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri bidang Kebijakan Moneter, Fiskal, dan Publik, Hariyadi Sukamdani, mengatakan rupiah bisa menguat karena fundamental ekonomi Indonesia masih bagus. Selain inflasi masih terkontrol dan suku bunga terjaga, kata dia, cadangan devisa cukup baik dengan jumlah lebih dari US$ 100 miliar.

Menurut Hariyadi, sentimen politik adalah salah satu dari banyak parameter yang mempengaruhi pasar valuta asing. Namun, jika rupiah terus melemah hingga sepekan mendatang, dia memperkirakan hal itu terjadi karena banyak utang korporasi dalam bentuk dolar yang jatuh tempo. "Sentimen politik tidak berpengaruh negatif. Hanya kebetulan, penurunan rupiah berbarengan dengan isu politik," katanya. (Baca: Koalisi Prabowo Kuasai Parlemen, Rupiah Lesu Darah)

ALI HIDAYAT

Berita Terpopuler
Jadi Biang Walk-Out, Ini Sanksi SBY Buat Nurhayati
Kata Prabowo Soal Wawancara Hashim Djojohadikusumo
AJI Minta Hashim Buktikan jika Ada Berita Keliru

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

15 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya